Jumat 15 Mar 2013 19:14 WIB

IPB akan Terapkan UKT dengan Subsidi Silang

Logo IPB
Logo IPB

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Institut Pertanian Bogor (IPB) mulai tahun akademik 2013/2014 menerapkan pembiayaan kuliah mahasiswa dengan sistem uang kuliah tunggal (UKT) dengan tetap mengacu pada subsidi silang.

"Penerapan uang kuliah tunggal dengan mekanisme subsidi silang mengacu pada Instruksi Dirjen Dikti dan amanat UU Pendidikan Tinggi Nomor 12 Tahun 2012," kata Rektor IPB Prof Herry Suhardiyanto di Bogor, Jumat.

Ia mengatakan kebijakan UKT pada prinsipnya baik karena akan meniadakan sejumlah pungutan diawal tahun ajaran yang harus dibayar sehingga memberatkan mahasiswa.Nantinya hanya ada kontribusi biaya yang sama dalam tiap semesternya, katanya.

"Dalam Instruksi Dirjen Dikti itu disebutkan bahwa untuk menyatukan berbagai macam pungutan pada orang tua mahasiswa, seperti SPP, uang pangkal atau uang gedung, uang praktikum, dan uang ujian akan dijadikan satu dan dibayarkan dalam bentuk UKT," katanya.

Namun demikian bagi IPB yang selama ini sudah menerapkan subsidi silang, maka istilah tunggal dalam tiap semester akan disebut tunggal untuk masing-masing kategori."Ada delapan kategori tunggal yang akan dipertahankan IPB berdasarkan pertimbangan kemampuan ekonomi mahasiswa," kata Herry.

Namun demikian, bila nanti ketentuannya hanya ada satu angka untuk menetapkan UKT, maka kami akan menggunakan satu kategori UKT yang nilainya terbesarN katanya.

Meski dipilih kategori yang nilainya terbesar untuk kategori-kategori kecil akan tetap dibantu dengan pola subsidi atau diskon, katanya.

Ia mengatakan dalam amanat UU Dikti Nomor 12 Tahun 2012 disebutkan, biaya pendidikan kepada peserta didik harus berdasarkan kemampuan ekonomi orang tua melalui subsidi silang.

IPB, ujar Herry sejak tahun 2005/2006 sudah menerapkan konsep susbsidi silang mengingat biaya pendidikan masih disubsidi pemerintah dan institut.

"IPB kemudian menerapkan kontribusi sesuai dengan kemampuan mahasiswa dengan prinsip yang tidak mampu digratiskan saja, namun agar tidak merasa rendah diri dihadapan kawan-kawannya, maka tetap membayar namun hanya untuk komponen terkait perkuliahan seperti uang laboratorium," ujarnya.

Terkait besaran UKT untuk delapan kategori yang akan diterapkan, Prof Herry mengatakan masih dihitung besarannya. "Namun yang pasti dimulai dari nol hingga sekian juta rupiah per semester," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement