Senin 12 Nov 2012 07:10 WIB

Kampus Online Akhiri Kejayaan Kampus Tradisional?

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Fernan Rahadi
Kuliah Online (ilustrasi)
Kuliah Online (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON  --  Revolusi internet memungkinkan musik tak lagi menggunakan kaset, belanja barang cukup dengan membelinya di depan komputer, dan kuliah pun diajarkan melalui mekanisme online tanpa tatap muka langsung dengan dosen.

Dunia pendidikan di Amerika Serikat (AS) kini membebaskan siapa saja dan orang negara mana saja bisa belajar di AS tanpa harus datang ke Amerika.

Apakah ini menjadi pertanda berakhirnya kehidupan kampus tradisional? Profesor kelahiran Jerman dari Stanford University, Sebastian Thrun, mengatakan industri musik, penerbitan, transportasi, hingga ritel kini sudah menerapkan sistem online.

"Sekarang giliran dunia pendidikan yang akan berubah ke online. Saya tak meragukannya sama sekali," kata Thrun, dikutip dari BBC, Senin (12/11).

Thrun telah meluncurkan Udacity, sebuah universitas online. Thrun percaya pendidikan tinggi akan mengalami perubahan sistem meskipun diakuinya universitas online tak akan memberikan pengajaran kompleks seperti universitas tradisional seperti cara bersosialisasi antar mahasiswa, dan mahasiswa dengan dosen.

Sistem online akan memberikan pendidikan massal berkualitas tinggi untuk dunia, khususnya untuk mahasiswa-mahasiswa di negara berkembang yang mungkin tak bisa membayar puluhan ribu dolar AS per tahun hanya untuk kuliah di luar negeri.

Di India, artis Bollywood Salman Khan sudah mendirikan Akademi Khan. Perguruan tinggi seni ini juga menerapkan sistem online yang saat ini sudah memiliki 10 juta siswa. Khan sudah memiliki 3.400 video pendek atau tutorial kuliah yang bisa diakses mahasiswanya dari mana saja.

Prestasi mereka yang kuliah dengan cara online ini juga tak kalah dengan mahasiswa kampus tradisional. Di Stanford University misalnya, dari 23 ribu siswa yang lulus, 400 orang mahasiswa yang meraih nilai tertinggi merupakan mahasiswa yang kuliah dengan cara online.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement