REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA - Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, Papua, melarang selruh sekolah tingkat atas baik SMA maupun SMK memungut biaya penyelenggaraan Ujian Nasional (UN). Kepala Dinas Pendidikan Mimika, Yesayas Sombuk di Timika, Rabu (2/3) mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan semua kepala sekolah SMA dan SMK di Mimika untuk membicarakan persiapan penyelenggaraan UN.
Dalam pertemuan itu, Dinas Pendidikan Mimika juga mengimbau sekolah-sekolah agar tidak memungut sepeserpun biaya UN dari siswa. "Tidak ada alasan apapun untuk membebankan biaya penyelenggaraan UN kepada orang tua siswa," jelas Sombuk.
Ia mengatakan meski dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) daerah dari APBD 2010 hingga kini belum juga didistribusikan ke sekolah-sekolah, namun hal itu bukan menjadi alasan sekolah untuk memungut biaya penyelenggaraan UN dari orang tua siswa. "Biaya memang jadi kendala, tapi itu tidak jadi soal. Dana BOS Daerah memang sampai saat ini belum cair," katanya.
Menurut dia, semua sekolah SMA dan SMK di Mimika sudah mendapat kucuran dana pembebasan biaya pendidikan dari Pemerintah Daerah dengan jumlah bervariasi sesuai jumlah siswa di sekolah itu. Beberapa sekolah negeri yang jumlah siswanya banyak seperti SMA Negeri 1 Mimika dan SMK Negeri 1 Mimika mendapat alokasi anggaran di atas Rp 1 miliar.
"SMA Negeri 1 dan SMK Negeri 1 itu dapat dana di atas Rp 1 miliar. Jadi, tidak ada alasan untuk pungut dari orang tua siswa. Saya sudah tegaskan hal itu, kalau masih ada sekolah yang pungut biaya dari orang tua siswa akan saya panggil kepala sekolahnya," tegas Sombuk.
Ia menambahkan persiapan penyelenggaraan UN tingkat SMA dan SMK di Mimika sudah mencapai 80 persen. Beberapa hari lalu Dinas Pendidikan Menengah Mimika mengumpulkan para guru untuk mempersiapkan kisi-kisi soal yang akan didistribusikan ke sekolah-sekolah untuk persiapan menghadapi UN. Sementara itu SMA Negeri 1 Mimika menyiapkan 259 siswa yang akan menghadapi UN tahun ini.
Kepala SMA Negeri 1 Mimika, Matheus Mamo mengatakan persiapan menghadapi penyelenggaraan UN di sekolahnya meliputi pemberian les tambahan, pengayaan materi dan kegiatan try out bekerja sama dengan salah satu perusahaan jaringan telefon seluler.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
