Selasa 22 Feb 2011 12:14 WIB

Unhas-Universitas Nanchang Dirikan Pusat Bahasa Mandirin

Universitas Hasanuddin, Makassar
Universitas Hasanuddin, Makassar

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin, Makassar bekerja sama dengan Nanchang University, China membangun Pusat Bahasa Mandarin yang pertama di Kawasan Timur Indonesia. "Pusat Bahasa Mandarin ini merupakan salah satu dari enam PBM yang ada di Indonesia yang telah menandatangani MoU antara HANBAN (Kantor PBM Internasional RRC) dengan Kementerian Pendidikan Nasional RI," kata Rektor Unhas Prof Dr Idrus Paturusi pada peresmian PBM di Makassar, Selasa (22/2).

Menurut dia, sesuai perjanjian antara HANBAN dan Unhas, untuk operasional OBM yang berlokasi di Jalan Sunu, Makassar, lembaga non profit ini menyiapkan tiga tenaga pengajar dari NU, China, termasuk menyiapkan anggaran tahunan sesuai dengan kebutuhan. Sementara itu, Direktur PBM dari Unhas Prof Burhanuddin Arafah pada kesempatan yang sama mengatakan, untuk tahap awal disiapkan tiga kelas dengan masing-masing kelas dapat menampung 30 - 35 orang pelajar.

"Sebenarnya Bahasa Mandarin sejak 2003 sudah menjadi mata kuliah di Fakultas Sastra Unhas, dan kini dengan dikembangkan PKB untuk ke depannya diharapkan sudah ada khusus Jurusan Bahasa Mandarin pada tahun ajaran 2011," katanya.

Adapun fasilitas yang disiapkan untuk mendukung aktivitas PBM tersebut, lanjut dia, antara lain laboratorium bahasa dan berbagai buku literatur. Mengenai kerja sama tentang bahasa dan budaya Mandarin itu, Rektor NU, China Prof Zhou Wenbin mengatakan, secara gografis hubungan antara Tiongkok dan Indonesia memiliki hubungan sejarah yang panjang dan sudah berlangsung lama.

Dia mengatakan, keberadaan PBM di tingkat lokal telah memberikan kesempatan kepada orang banyak di dunia untuk mempelajari bahasa dan kebudayaan China. "Kini sudah ada sekitar 272 kelas Bahasa Mandarin yang tersebar di 88 negara dan terdapat 250 institusi dari 50 negara di dunia telah menyatakan keinginannya untuk mendirikan PBM," katanya.

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Prof Joko Santoso mengatakan, China sudah tumbuh menjadi raksasa ekonomi dunia dalam era global. Sementara hubungan Indonesia dan China sebagai negara sahabat memiliki banyak persamaan. "Salah satu diantaranya memiliki penduduk yang banyak, China berada pada urutan pertama dan Indonesia pada posisi ke-empat," ujarnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, dinilai penting menjalin kerja sama dan saling memahami bahasa dan budaya masing-masing. PBM sendiri merupakan salah satu media yang dapat menjembatani hal tersebut. Di Indonesia sudah terdapat enam PBM yakni di Universitas Malang (Jateng), Universitas Tanjungpura (Kalbar), Universitas Al-Ashar (Jakarta), Universitas Kristen Maranatha (Jabar), Universitas Negeri Surabaya (Jatim) dan Unhas (Sulsel).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement