Senin 07 Feb 2011 13:13 WIB

ISI Jalin Kerja Sama dengan SSRU Thailand

Mahasiswa ISI Denpasar
Mahasiswa ISI Denpasar

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar sepakat menjalin kerja sama dengan Suan Sunandha Rajabhat University (SSRU) Thailand untuk saling mengisi dan menguntungkan kedua lembaga pendidikan tinggi seni antarnegara itu. "Naskah kerja sama kedua perguruan tinggi tersebut akan ditandatangani di kampus ISI Denpasar 31 Maret 2011," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai S MA, di Denpasar, Senin (7/2).

Prof Rai sebelumnya sempat berkunjung ke Suan Sunandha Rajabhat University Thailand untuk membahas berbagai hal berkaitan dengan kerja sama tersebut. Kunjungan dilakukan saat menghadiri "MIT Review Meeting" sekaligus memenuhi undangan khusus dari Rektor SSRU Thailand Prof Dr Chuangchote Bhuntuvech, akhir Januari lalu.

Kerja sama tersebut antara lain menyangkut program pertukaran mahasiswa dan dosen, seminar internasional yang melibatkan dosen dan mahasiswa kedua lembaga pendidikan tinggi antarnegara, di samping kolaborasi di bidang karya seni. Suan Sunandha Rajabhat University dengan sekitar 13.000 mahasiswa, adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi di Thailand yang memiliki fakultas yang hampir sama dengan yang ada di ISI Denpasar.

Sejumlah perguruan tinggi di Asia yang telah menjalin kerja sama dengan ISI Denpasar meliputi Sogkhla Rajabhat University, RUFA (Royal University of Fine Art) Kamboja, Aswara Malaysia, Universitas Pendidikan Sultan Idris Malaysia, dan Surat Thani Rajabhat University Thailand. Selain itu ISI Denpasar juga akan menandatangani naskah kerja sama dengan University of Western Australia (UWA), sebagai upaya menjadikan lembaga pendidikan tinggi seni di Bali 'go international'.

Melalui pengembangan seni budaya Nusantara dan jalinan kerja sama dengan berbagai pihak, diharapkan mampu meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional, ujar Prof Rai. Ia menambahkan, kerja sama bidang akademis selain dengan sejumlah perguruan tinggi seni di mancanegara, juga dilakukan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan lembaga internasional lainnya.

Semua itu diharapkan menjadi kunci sukses dalam mengembangkan seni budaya Nusantara, sekaligus menjadikan ISI Denpasar mendunia, ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement