Sabtu 15 May 2010 01:50 WIB

IPB Minta Seleksi Masuk PTN Dilakukan Secara Nasional Lagi

Gedung IPB
Gedung IPB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Herry Suhardiyanto, mengharapkan seleksi masuk penerimaan mahasiswa ke perguruan tinggi negeri (PTN) dikembalikan secara nasional dengan mengedepankan integritas agar peluang calon mahasiswa terbuka luas. Hal terpenting adalah menjaring siswa berprestasi terlebih dulu tanpa melihat latar belakang ekonomi.

"Nantinya seleksi dapat dilaksanakan dalam dua tahapan, artinya lebih penting menjaring calon mahasiswa secara akademik," ujar Herry dalam diskusi 'Pendidikan Perluasan Akses dan peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi' yang diselenggarakan IPB dan LKBN Antara, Jumat (14/5).

Herry menegaskan, hal terpenting adalah menjaring siswa berprestasi terlebih dahulu tanpa melihat latar belakang ekonomi. Selanjutnya, diadakan seleksi berdasarkan kemampuan ekonomi calon mahasiswa.

Dalam diskusi yang juga menghadirkan Sosiolog Imam B Prasodjo dan Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA, Saiful Hadi dengan moderator Indiarto Priyadidari TV One itu, Herry mengungkapkan pula beberapa jalur penerimaan mahasiswa di kampusnya IPB.

Herry memaparkan, saat ini IPB memakai jalur Undangan Seleksi masuk IPB (USMI) yang porsinya 66 persen, Seleksi Nasional masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) 16 persen, prestasi internasional dan nasional yang diterapkan sejak 1974 satu persen, Ujian Talenta Masuk IPB mulai 2009 sebesar 10 persen, dan Beasiswa Utusan daerah (BUD) yang diterapkan sejak 2002 sebesar tujuh persen.

Namun demikian, kata Herry, jalur penerimaan itu tetap menetapkan biaya standar yang disesuaikan dengan kemampuan calon mahasiswa dan pola subsidi silang yang mampu membantu calon mahasiswa kurang mampu. "Pada intinya IPB memegang prinsip komersialisasi bangku kuliah 'no', komersialisasi riset 'yes', dengan mengedepankan sistem yang berkeadilan, memperbesar subsidi kepada calon mahasiswa yang lebih membutuhkan dan mengurangi subsidi kepada mereka yang mampu,'' katanya.

Herry menambahkan, semua mahasiswa reguler memperoleh subsidi dari pemerintah dan IPB karena membayar lebih kecil dari rata-rata biaya pendidikan bahkan tidak sama sekali.

Rektor IPB lebih lanjut mengatakan, jalur penerimaan seleksi mahasiswa IPB memiliki kekhasan dengan mengedepankan pencarian bibit unggul, namun tidak mendiskriminasi pembayaran untuk semua jalur.

Direktur pemberitaan ANTARA, Saiful Hadi memandang banyaknya jalur penerimaan masuk ke PTN kurang menguntungkan orangtua dan calon mahasiswa. Pasalnya, orangtua harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mencari peluang masuk PTN karena masing-masing PTN membuat jalur seleksi sendiri yang waktu pelaksanaannya satu sama lain berbeda. ''Sehingga orang tua yang anaknya sudah diterima di PTN A misalnya harus melunasi biaya seluruhnya," tegasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement