Kamis 10 Jul 2014 17:55 WIB

Ini Alasan Prabowo-Hatta Klaim Kemenangan

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Mansyur Faqih
Prabowo Subianto menyapa warga usai menggunakan hak suaranya di tempat pemungutan suara (TPS) 02, Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/7).
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Prabowo Subianto menyapa warga usai menggunakan hak suaranya di tempat pemungutan suara (TPS) 02, Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris tim pemenangan nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fadli Zon menjelaskan alasan deklarasi kemenangan, Rabu (9/7). Menurutnya, itu karena Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sudah melakukan klaim lebih dulu.

Padahal, kata dia, seharusnya tidak ada yang mengklaim kemenangan berdasarkan hasil hitung cepat. Ia menyebut pasangan Jokowi-JK terlalu dini mendeklarasikan diri, apalagi data yang masuk baru 70 persen. 

Pada akhirnya, tambahnya, Prabowo-Hatta pun melakukan klaim serupa setelah 90 persen data masuk dari lembaga survei lainnya. Klaim itu dilakukan karena pasangan lain sudah terlebih dulu mendeklarasikan diri. "Ini yang membuat, saya kira, suasana menjadi agak sedikit keruh," kata dia.

Untuk itu, Fadli mengatakan, semua harus mengacu pada real count dan penghitungan suara resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Saat ini semua jajaran harus terus mengawal suara di setiap level sampai akhirnya di KPU. 

Meski pun Fadli tetap optimistis Prabowo-Hatta akan menang dalam real count di KPU. "Mari kita sama-sama lihat hasil real count," ujar dia.

Mengenai lembaga survei yang hasilnya memenangkan Fadli menilai lembaga survei di Indonesia belum pada tahap stabil. Alasannya, lembaga survei itu masih ada yang menjadi konsultan politik. Sehingga, tidak begitu independen. "Lembaga survei yang menjadi konsultan ada conflict of interest," kata dia.

Salah satu yang menjadi sorotan Fadli adalah Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Ia menilai SMRC milik Saiful Mujani sudah menjadi bagian dari konsultan politik pasangan nomor urut 2. 

Fadli pun melihat Cyrus Network dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) sudah memberikan dukungan untuk Jokowi-JK. "Jadi kalau lembaga survei itu sudah terafiliasi, kredibilitasnya pasti diragukan," ujar dia.

Prabowo-Hatta, Fadli mengatakan, tidak berkaitan dengan tim pemenangan. "Kita tidak use (menggunakan). Itu yang ada dalam televisi," ujar dia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement