Senin 02 Jun 2014 17:08 WIB

Kisah Bung Hatta dan Pemberian Nama Hatta Rajasa

Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Calon wakil presiden yang diusung Koalisi Merah Putih, Hatta Rajasa, menceritakan asal usul pemberian namanya dalam acara pelantikan Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) di Hotel Bumi Minang, Padang, Senin (2/6). Sewaktu kecil, kala itu Hatta masih berusia sekitar lima tahun, sempat bertanya kepada emak (ibu), mengapa dirinya diberikan nama Muhammad Hatta Rajasa.

Kala itu, kisah dia, emak menyebut bahwa terdapat tiga orang yang berkontribusi terhadap pemberian nama pria kelahiran Palembang tersebut. Sang ayah, memberikan nama M Hatta, sedangkan sang ibu dan kakek, memberikan nama Rajasa. "Itu semua doa," ujar Hatta menirukan jawaban ibunya. 

Menurut Hatta, mengutip cerita emak, pemberian nama yang digunakannya, lantaran sosok proklamator kemerdekaan RI asal Sumbar itu sangat dikagumi sang ayah.  Bung Hatta dikenal sebagai sosok yang cerdas, berbekal pendidikan tinggi di luar negeri, serta memiliki nasionalisme tinggi. Di samping itu, Hatta menyebut emak memiliki pandangan lain atas pemberian nama itu.

"Mungkin ayah mendoakan 'agar engkau mengikuti jejak M Hatta'," kata Hatta masih menirukan cerita emak. Saat itu, Hatta belum memahami apa itu presiden dan wakil presiden. Kini, dengan keikutsertaannya dalam Pilpres 9 Juli 2014, mantan menko perekonomian tersebut berharap dapat mewujudkan doa sang ayah. "Kalau dulu Allah takdirkan Sukarno-Hatta. Sekarang, jika Allah menghendaki dan rakyat memberikan amanah, barangkali akan ada M. Hatta kedua," kata Hatta.

"Mudah-mudahan, Allah membukakan jalan. We do our part, God do his part," ujar Hatta disambut teriakan serta tepuk tangan meriah dari segenap hadirin. Lebih lanjut, Hatta mengutip visi misi serta agenda dan program nyata yang akan dilaksanakan Prabowo-Hatta, jika kelak terpilih. Prioritas utama bangsa, menurut Hatta, adalah menurunkan kesenjangan, kemiskinan, ataupun pengangguran. 

"Tapi, pertanyaannya. Bagaimana kita mencapai itu? Kuncinya terletak pada sumber daya manusia. Oleh karena itu, kita bertekad membangun manusia Indonesia yang berakhlak mulia, beretika, bermoral, agar menjadi putra-putri bangsa yang berpikir dan berzikir," ujar Hatta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement