REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Hilmy Faishal Zaini, Jumat (16/5) menemui ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siraj seusai Tasyakuran Harlah NU ke-91. Pertemuan berlangsung singkat di ruangan Said Aqil Siraj.
Hilmy mengatakan, belum mendapatkan pernyataan dari ketua PBNU perihal dukungannya pada calon presiden mendatang. Ia juga mengaku belum mendengar langsung terkait dukungannya kepada Prabowo.“Saya belum mendengar, beliau sebagai ketua PBNU kan harus netral,” ujar Hilmy, Jumat (16/5) di kantor PBNU.
Meski demikian, Hilmy mengaku terus melakukan komunikasi dengan Said Aqil Siraj terkait pencapresan Joko Widodo yang diusung oleh PDIP,Nasdem, dan PKB. Sebab, kata Hilmy, koalisi antara PKB dengan PDIP merupakan koalisi Ideologis, yaitu bersatunya Nahdliyin dengan Marhaen.
Dengan melihat fakta dilapangan, lanjut Hilmy, masyarakat yang berada dalam garis kemiskinan yaitu masyarakat Nahdliyin dan Marhaen. Oleh karena itu, kata Hilmy, akan terus melakukan komunikasi dengan Said Aqil Siraj.
Ditemui terpisah, ketua PBNU, Said Aqil Siraj mengatakan, dirinya mendukung calon presiden dari partai Gerindra, Prabowo Subianto. Ia menilai, Prabowo memiliki ketegasan, keberanian, dan keinginan memperkuat Indonesia yang berdaulat. Namun, kata Said, dukungannya hanya secara pribadi.
“Tidak dibenarkan menginstruksikan kepada warga NU untuk memilih Prabowo,” tegas Said.