Sabtu 14 Jun 2014 20:49 WIB

Jokowi Mengaku Kalah di Lima Provinsi

Rep: M Akbar Wijaya/ Red: Erik Purnama Putra
Jokowi didampingi Jenderal (Purn) AM Hendropriyono, Jenderal (Purn) Luhut Pandjaitan (kedua kiri), dan Jenderal (Purn) Wiranto di Jakarta, Selasa (3/6).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Jokowi didampingi Jenderal (Purn) AM Hendropriyono, Jenderal (Purn) Luhut Pandjaitan (kedua kiri), dan Jenderal (Purn) Wiranto di Jakarta, Selasa (3/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Calon presiden (Capres) dari poros PDI Perjuangan-Nasdem-PKB-Hanura-PKPI, Joko Widodo berkampanye di Kota Solo pada Sabtu (14/6). Jokowi merasa terharu dengan kehadiran ribuan warga Solo. "Saya sangat terharu sekali. Karena acara diadakan mendadak dihadiri seluruh warga," kata Jokowi saat menyampaikan orasi politik di Taman Budaya Jawa Tengah.

Jokowi mengatakan, Pilpres 2014 menjadi tahun penentuan bagi warga untuk memiliki presiden dari Solo. "Ini tahun penentuan Solo mempunya presiden atau tidak," ujarnya.

Di lima provinsi, Jokowi mengaku masih kalah. Hanya saja, ia tidak merinci provinsi mana saja, ia bakal kalah. Di Jawa Tengah (Jateng), misalnya, Jokowi belum mendapat suara optimal. Di sinilah menurutnya peran penting Solo dalam menyumbangkan suara tambahan di Jateng. "Ini masih harus diisi. Kita kalah di Jawa Tengah bisa diisi di Solo. Solo rata harus menang besar," katanya.

Jokowi tidak lupa mengingatkan berbagai fitnah yang menyerang dirinya. Dia menceritakan tiga pekan lalu banyak fitnah terhadapnya di Jawa Barat (Jabar). Dia berharapdi  Jateng bisa menjadi andalan suara memenangkan Pilpres 9 Juli. "Saya titip agar kemenangan di Solo raya, kemenangan besar di Jateng ini sangat dibutuhkan," ujarnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement