Rabu 04 Jun 2014 16:31 WIB

Survei LSI, Jokowi-JK Diminta Lebih Waspada

Jokowi-JK
Jokowi-JK

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG - Pengamat hukum dan politik Universitas Nusa Cendana Kupang, Nicolaus Pira Bunga mengatakan, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) jangan disepelekan, tetapi harus menjadi peringatan bagi pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk lebih waspada.

Hasil survei LSI Mei 2014 yang mencatat pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengungguli Jokowi-Jusuf Kalla di DKI Jakarta dan Banten, harus menjadi daya dorong untuk lebih giat lagi mengatur strategi dalam melakukan sosialisasi dan kampanye," katanya di Kupang, Rabu (4/6).

"Di DKI Jakarta, pasangan Prabowo-Hatta memperoleh dukungan 35.0 persen, sementara pasangan Jokowi-JK memperoleh dukungan sebesar 30,66 persen," ujar Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Rully Akbar dalam pemaparan hasil survei LSI di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, di Provinsi Banten, Prabowo-Hatta memperoleh dukungan 33,53 persen sementara pasangan Jokowi-JK mendapatkan dukungan sebesar 26,25 persen.

"Untuk memenangi Pilpres yang tinggal 34 hari lagi, tim sukses dan pasangan capres-cawapres harus menguasai aneka wilayah teritori strategis. Dari 33 provinsi, LSI mengidentifikasi tujuh provinsi strategis yang akan menjadi the real battle field, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara," ujar dia.

Survei nasional yang diselenggarakan awal Mei 2014. Total responden 2400, dengan margin of error sekitar dua persen. Wawancara dilakukan tatap muka di 33 provinsi dengan metode multistage random sampling, survei dilengkapi riset kualitatif melalui focus group discussion, in dept-interview dan media analisis.

Menurut Pira Bunga, survei tersebut memang bukan akhir dari perjuangan pasangan dan tim pemenangan, tetapi paling tidak harus menjadi "warning" dan pemberi semangat untuk memasang strategi baru dalam menarik simpati dan dukungan hingga pada puncak hari "H" 9 Juli 2014.

"Survei itu juga menunjukkan bahwa sesungguhnya strategi politik dan kinerja tim pemenangan dalam melakukan sosialisasi dan kampanye melalui media lebih dipercayai dan diyakini publik dan sanggahan atau klarifikasi bahkan pula kampanye hitam yang dimainkan pasangan Jokowi-JK dan tim suksesnya tidak termakan di kalangan menengah ke bawah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement