Jumat 04 Apr 2014 14:33 WIB

Pengamat: Sulit Wujudkan ‘Partai Islam Bersatu’

Rep: ahmad islamy jamil/ Red: Muhammad Hafil
Partai Islam
Partai Islam

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gagasan ‘Partai Islam Bersatu’ pada Pemilu Legislatif 2014 diperkirakan sulit untuk direalisasikan. Hal ini dikarenakan semakin kompleksnya tantangan yang dihadapi parpol-parpol Islam sekarang ini.

“Meskipun begitu, bukan berarti parpol-parpol Islam tidak pernah bersatu. Sejarah telah membuktikan hal ini,” ujar pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor, saat dihubungi ROL, Jumat (4/4).

Ia menuturkan, parpol-parpol Islam bahkan pernah menunjukkan eksistensinya sebagai kekuatan politik yang sangat diperhitungkan di Indonesia. Seperti pada Pemilu 1955 misalnya, yang kala itu faksi Islam mampu menguasai 44,4 persen parlemen, sehingga menjadi blok kekuatan sendiri.

Selanjutnya, Poros Tengah yang mewakili aspirasi umat Muslim pada Pemilu 1999, juga pernah mencatatkan sejarah yang fenomenal pada masanya. Parpol-parpol Islam bersatu menjadi salah satu kekuatan politik mainstream di DPR.

Pengaruh mereka ketika itu bahkan juga sangat menentukan berbagai posisi penting di negara ini, seperti presiden, wakil presiden, ketua MPR, dan lain-lain. Menurut Firman, salah satu faktor yang membuat parpol-parpol Islam mampu bersatu di masa lalu adalah karena masih banyaknya tokoh Muslim yang mempunyai figur kuat.

Selain itu, nilai-nilai ideologi pun relatif masih mengakar di masyarakat pada waktu itu. Namun, situasi kini sudah berbeda. Ia beranggapan ketokohan di parpol-parpol Islam sekarang sudah semakin luntur. Sementara, perilaku politik masyarakat pun semakin pragmatis dalam memilih.

“Tambahan lagi, media-media mainstream sekarang umumnya sudah dikuasai oleh kalangan nasionalis. Beberapa faktor ini membuat partai-partai Islam sekarang sulit untuk bersatu seperti dulu,” katanya.

Sebelumnya, sejumlah ulama, cendekiawan, dan tokoh Muslim mengeluarkan seruan ‘ahlul haqqi wa aqdi’. Seruan itu meminta agar segenap umat Islam untuk memilih caleg dari partai Islam. Upaya ini dilakukan untuk menyelamatkan partai yang berlatar belakang gerakan Islam dari ambang kepunahan.Selain itu, seruan yang salah satunya dimotori oleh tokoh ICMI Dawam Rahardjo ini juga dalam rangka pembentukan ‘Partai Islam Bersatu’ untuk menyongsong kebijaksanaan penyederhanaan sistem kepartaian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement