Kamis 16 Jun 2016 06:10 WIB

Mobil Terkoneksi Bakal Jadi Kendaraan Masa Depan

Mobil terkoneksi bakal jadi kendaraan masa depan.
Foto: propertycasualty360.com
Mobil terkoneksi bakal jadi kendaraan masa depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Mobil terkoneksi dengan jaringan internet (connected cars) diprediksi bakal menjadi kendaraan masa depan. Salah satu yang akan menjadi tren adalah kendaraan swakemudi (self driving).

"Anda akan lebih aman dengan fitur swa kemudi (self driving) akan mengurangi secara drastis risiko kecelakaan, termasuk menghilangkan kebutuhan akan lampu lalu lintas," kata Head perusahaan riset globar Ipsos Business Consulting Indonesia di Jakarta, Douglas Cassidy,  Rabu (15/6).

Connected Cars mampu memarkir sendiri sesuai keinginan. Penumpang di dalamnya tinggal menikmati perjalanan sambil membaca buku, atau ngobrol dengan rekan, serta berbagai aktivitas disepanjang perjalanan sampai tiba ditujuan. "Penumpang dapat langsung keluar menuju tempat bekerja, restoran, atau toko sementara kendaraaan masa depan ini akan mencari sendiri tempat parkirnya.

Pihak asuransi tidak akan lagi mengkhawatirkan riwayat berkendara Anda. Dan mobil Anda bisa dimanfaatkan untuk mengajak orang-orang ikut bersama Anda dengan meminta menutupi biaya bahan bakar bersama-sama.

Anda tidak perlu lagi sering pergi ke dokter: Mobil Anda akan menjadi perangkat mobile paling canggih yang bisa dimanfaatkan, bisa menjadi sebuah "klinik kesehatan" dengan menggunakan berbagai aplikasi kesehatan online yang tersedia. Lakukan pemeriksaan kesehatan dalam perjalanan selama mobil membawa Anda menuju ke kantor.

Seperti diketahui, memiliki mobil bisa berarti pengeluaran uang yang besar, tingkat stress tinggi dan waktu berkendara yang demikian panjang dan melelahkan. Namun dengan connected car persoalan ini tidak akan ditemui.

Saat ini industri otomotif sedang berada di ambang transformasi radikal yang akan menghadirkan connected car sebagai sebuah perangkat komputasi tercanggih yang dapat dimiliki oleh setiap orang.

Country Head Ipsos Business Consulting Korea Per-Henrik Karlsson menyampaikan, perluasan rekayasa bisnis yang dihadapi oleh para produsen otomotif harus benar-benar dianggap serius dan tidak dapat diremehkan sama sekali.

Lebih jauh dia mengatakan kenyataannya perusahaan-perusahaan produsen otomotif adalah perusahaan industri berskala besar, namun untuk menyongsong revolusi masa depan ini mereka dituntut jaman untuk bertransformasi menjadi perusahaan-perusahaan analisis data.

Karena di masa depan yang tidak lama lagi, mobil berubah peran menjadi perangkat mobile, layaknya perangkat tablet atau smartphone yang sekarang dimiliki banyak orang. Tantangannya amat besar dan ada kemungkinan sejumlah perusahaan otomotif papan atas saat ini tergerus jadi kecil atau hilang sama sekali karena gagal bertransformasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement