Senin 03 Dec 2012 18:52 WIB

Harga Konverter Kit Masih Belasan Juta

Konverter Kit
Konverter Kit

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah berupaya menambah Tingkat Kandungan Dalam Negeri alat pengubah bahan bakar atau "converter kit" mesin kendaraan, dari bahan bakar minyak ke bahan bakar Gas agar lebih murah dan terjangkau masyarakat.

"Harga per unit conventer kit masih relatif mahal kisaran Rp 11 juta hingga Rp 14 juta, hal ini ditengarai menjadi salah satu penyebab kurangnya minat masyarakat melakukan konversi atau mengubah pemakaian bahan bakar," kata Direktorat Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Direktorat Jenderal Ditjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ilham Rahman Hakim di Palembang, Senin.

Ke depan, kata dia, pemerintah berupaya menambah persentase Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) menjadi 70 persen.

Dalam acara Kementerian ESDM bertajuk "Bimbingan Teknis Perawatan dan Pengujian Instalasi BBG" itu, ia menerangkan, kandungan TKDN converter kit itu masih terbilang rendah karena sebagian besar bahan baku diimpor. Pemerintah telah menunjuk PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, sebagai penyedia converter kit bagi program konversi itu.

"Penggunaan komponen dalam negeri pembuatan converter kit baru mencapai 40 persen. Namun jika banyak pesanan, maka TKDN akan ditingkatkan hingga 70 persen hingga akhir tahun ini," ujarnya.

Ia menjelaskan, PT DI memiliki kemampuan rancang bangun yang di dalamnya termasuk aspek keselamatan dalam pembuatan converter kit itu.

Selama ini, selain membuat pesawat yang merupakan bisnis intinya, PT DI juga membuat berbagai peralatan penting, antara lain simulator untuk TNI dan mobil nasional Maleo.

"Pada 2012 ditargetkan 14.000 unit converter kit disebar ke masyarakat, dan kesemuanya PT DI yang menyediakan. Sementara 2013 ditargetkan 28.000 unit," katanya.

Pembuatan converter kit untuk jenis CNG (Compressed Natural Gas) lebih rumit ketimbang LGV (Liquified Gas for Vehicle). Untuk CNG, tekanan dalam tangki 10 kali lipat dibanding LGV atau LPG biasa.

Menurutnya, PT DI telah menyelesaikan pembuatan tabung converter kit CNG untuk level 4.

"Dibutuhkan upaya khusus untuk menciptakannya karena tabung diletakkan dalam kendaraan bergerak, sehingga memerlukan perhatian yang lebih besar untuk menjamin keselamatan," katanya.

Upaya konversi energi ini dilakukan pemerintah untuk mengurangi penggunaan BBM hingga 2025. Penggunaan energi akan mengarahkan kepada gas dan energi terbarukan lainnya.

Sementara, kuota atau jatah BBM subsidi tahun ini sebesar 44,04 juta kiloliter (KL) atau sekitar Rp219 triliun kembali jebol untuk kedua kalinya. Pemerintah mengajukan tambahan kuota BBM subsidi sebesar 1,2 juta KL pada akhir November 2012, karena upaya-upaya penghematan konsumsi tidak berjalan sebagaimana mestinya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement