Sabtu 14 May 2016 20:41 WIB

Rexy: Indonesia akan Hentikan Cina Rebut Piala Thomas

Rexy Mainaky (tengah)
Foto: Antara/Maha Eka Swasta
Rexy Mainaky (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, KUNSHAN  -- Manajer Tim Thomas dan Uber Indonesia Rexy Mainaky akan menghentikan langkah tim Cina meraih Piala Thomas dan Uber 2016 di Kunshan, Jiangsu, Cina.

"Kami akui tim Cina lebih diunggulkan untuk pertandingan Thomas maupun Uber. Tapi, kami datang di sini untuk menghentikan mereka meraih gelar itu," kata Rexy dalam jumpa pers bersama tim Malaysia di Kunshan, Sabtu (14/5).

Rexy mengatakan persaingan pada Piala Thomas lebih terbuka karena setiap tim punya peluang dan keunggulan masing-masing.

"Misalnya tim Jepang. Meskipun tidak ada lagi Kento Momota, kami tetap mewaspadai tim Jepang karena mereka masih punya Endo dan Hayakawa," kata Rexy.

Kapten tim Thomas Indonesia Hendra Setiawan mengatakan persiapan tim Indonesia sudah maksimal dan semua pemain siap bertanding tanpa ada gangguan kesehatan. "Kami berharap dapat menjadi juara di Kunshan dan mencetak sejarah," kata Hendra yang juga pemain ganda putra itu.

Pelatih tim Malaysia Morten Frost dan kepala pelatih tim Cina Li Yongbo juga mengatakan persaingan perebutan Piala Thomas pada 2016 lebih kompetitif karena setiap tim punya peluang yang sama.

"Setiap tim memang punya keunggulan masing-masing baik pada sektor ganda maupun sektor tunggal. Saya kira tidak ada tim yang mudah untuk dilawan. Tapi, kami juga punya peluang untuk menang," kata Frost.

Tim Malaysia optimistis pada sektor ganda setelah dua atlet sektor ganda nonpemusatan pelatnas Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) Koo Kien Keat dan Tan Boon Heong memperkuat tim Negeri Jiran itu.

Sementara, Li mengatakan tim Cina telah memperbaiki teknik dan strategi mereka untuk merebut Piala Thomas 2016 setelah peluang pada Piala Thomas 2014 diambil tim Jepang.

"Saya percaya Kento Momota merupakan pemain unggulan. Tapi, dia selalu kalah dengan Chen Long. Bagi kami, kehadiran Momota atau pemain lain tidak akan berpengaruh," kata Li.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement