Rabu 10 Jan 2018 10:24 WIB

Mentor Rossi: Performa Yamaha di MotoGP 2017 'Mengerikan'

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Endro Yuwanto
Rider Movistar Yamaha MotoGP Valentino Rossi memacu tunggangannya pada British Motorcycling Grand Prix 2017 di sirkuit  Silverstone , Northampton
Foto: Tim Keeton/EPA
Rider Movistar Yamaha MotoGP Valentino Rossi memacu tunggangannya pada British Motorcycling Grand Prix 2017 di sirkuit Silverstone , Northampton

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mentor sekaligus kepala mekanik Valentino Rossi, Silvano Galbusera mengevaluasi kembali MotoGP 2017. Ia melukiskan performa Yamaha dalam satu kata, yaitu mengerikan, sebab tim berpikir sudah berada di jalur yang benar ketika akhir 2016.

"Pada 2016, Valentino senang dengan motornya. Tapi, kami 'menghancurkan' ban belakang. Yamaha akhirnya melakukan modifikasi di 2017 demi performa ban, tapi Valentino masih kurang nyaman. Memang M1 2016 lebih mudah untuk dikendarai," kata Galbusera dilansir dari GP One, Rabu (10/1).

Penampilan Maverick Vinales dengan meraih kemenangan di Qatar dan Argentina sempat memberi harapan Yamaha sampai batas tertentu. Akan tetapi, masalah tak berapa lama kemudian muncul kembali. "Motor baru ini pada 2017 tidak bekerja 100 persen untuk Valentino. Kami tidak dapat menemukan pengaturan tepat. Pekerjaan teknisi di Jepang tetap tak menyelesaikan masalah," katanya.

Yamaha akhirnya mengubah sedikit sasisnya dengan geometri dan kekuatan berbeda. Valentino tetap saja tak menemukan perasaan sama seperti saat menggunakan motor 2016.

"Tim menggunakan empat pengaturan sasis musim lalu, dimulai versi 2017 di Qatar, kemudian Juni, Agustus, dan sasis versi 2016 di GP Valencia. Semuanya nyaris putus asa," kata Galbusera.

Aspek tersulit yang menjadi kendala Yamaha adalah ban belakang. Tim mekanik akhirnya mengurangi tenaga motor demi menghemat ban dan memperkuat akselerasi. Penyesuaian ini adalah saat paling kritis sebab pembalap tak bisa menggunakan semua kekuatan mesin akibat motor tak melaju kencang.

Galbusera menyebut Ducati dan Honda semakin berkembang. Hal itu bisa diamati dengan mendengar suara motor mereka. Yamaha memilih menyesaikan pengaturan motor dengan masing-masing pembalapnya. "Maverick lebih ringan dari Valentino, jadi ban belakangnya harus lebih lembut. Valentino lebih tinggi dan lebih berat, jadi dia butuh pengaturan motor lebih kuat. Maverick bisa menggunakan setelan versi Lorenzo," katanya.

Pembalap MotoGP paling menonjol tahun ini adalah Johann Zarco. Galbusera menerangkan Zarco lebih ringan secara bobot dari Rossi, sehingga dia lebih cocok menggunakan ban lembut depan dan belakang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement