REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Kepala Kru Ducati, Cristian Gabarrini menilai insting Jorge Lorenzo tak sekuat Casey Stoner dahulu. Lorenzo di matanya adalah pembalap yang sangat logis, lebih bertumpu pada metode, ketimbang mengandalkan insting atau naluri membalap.
"Mereka (Lorenzo dan Stoner) serupa dalam hal bakat. Mereka smaa-sama terlahir sebagai pembalap. Tapi, mereka berbeda dalam hal karakter dan jalan yang ditempuh dalam perjalanan karier mereka. Jorge kurang menggunakan instingnya dan lebih mengandalkan metode kerja, sementara Casey sangat mengandalkan insting," kata Gabarrini, dilansir dari Motorsport, Jumat (22/12).
Gabarrini menilai Lorenzo sangat teliti dan cermat. Dia juga sangat sensitif dan memberi banyak masukan untuk umpan balik motornya.
"Dalam beberapa kasus kami merasa tertekan dengan Lorenzo. Tapi, itu bagian dari pekerjaan kami dan kami juga perlu membebaskan pembalap kami dari tekanan yang sama," katanya.
Gabarrini adalah insinyur Italia yang bekerja untuk Stoner pada 2011. Dia tetap berada di Honda setelah pembalap Australia itu memutuskan pensiun dini, dan bekerja sama dengan Jack Miller di skuad Marc VDS. Kini dia kembali ke Ducati untuk Lorenzo.
Lorenzo menempati posisi ketujuh di klasemen final akhir tahun ini. Ini adalah performa terburuk Lorenzo sejak debut di kelas ini pada 2008.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
