Rabu 18 Nov 2015 18:00 WIB

Honda: Marquez tak Pernah Berniat Kalah dari Lorenzo

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: M Akbar
Pebalap Spanyol, Jorge Lorenzo (dua kanan), memimpin di depan Marc Marquez (kanan) dan Dani Pedrosa dalam balapan seri GP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Ahad (8/11).
Foto: AP/Alberto Saiz
Pebalap Spanyol, Jorge Lorenzo (dua kanan), memimpin di depan Marc Marquez (kanan) dan Dani Pedrosa dalam balapan seri GP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Ahad (8/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Kubu Repsol Honda menegaskan tidak ada unsur kesengajaan atas persaingan yang terjadi pada balapan terakhir MotoGP yang berlangsung di Valencia. Pihak Honda berharap agar Valentino Rossi dapat memahami bahwa pihaknya dan Marc Marquez tidak pernah terlintas niat untuk menghalangi laju Rossi menjadi juara dunia.

Prinsipal Repsol Honda Team, Livio Suppo, mengatakan Marquez harus berlibur dan bersantai agar tidak terlalu merisaukan tuduhan itu. Tidak ada hal lain yang perlu dilakukan selain itu, terutama untuk Marquez.

"Kami senang jika masyarakat memercayai Marquez. Jika maasyarakat tidak memercayainya biarlah waktu yang akan berbicara bahwa kebenaran pasti akan terungkap," kata dia seperti dilansir dari crash.net, Rabu (18/11).

Suppo merasa prihatin atas apa yang terjadi di Valencia. Ia tahu Marquez benar-benar berambisi untuk memenangkan balapan itu. "Dia adalah orang yang cerdas. Hanya orang bodoh yang akan mengalah dengan sengaja pada balapan di Valencia itu,'' ujarnya.

Sebagaimana diketahui Rossi pernah menyebut aksi Marquez pada gelaran The GranFinale di Valencia sebagai hal yang sungguh memalukan dan sangat buruk buat semangat olahraga yang menjunjung tinggi sportivitas.

Dalam balapan di Valencia tersebut, Rossi harus finis di urutan empat. Sementara, Jorge Lorenzo yang mengambil pole position sejak awal berhasil mengamankan posisi tersebut hingga akhir balapan. Lalu, posisi dua dan tiga masing-masing diamankan oleh Marquez dan Dani Pedrosa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement