Kamis 26 Jan 2017 13:01 WIB

Faktor Rossi dan Ambisi Lorenzo Jadi Legenda Ducati

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andri Saubani
Dua pembalap Ducati, Jorge Lorenzo (kiri) dan Andrea Dovizioso (kanan).
Foto: EPA/Giorgio Benvenuti
Dua pembalap Ducati, Jorge Lorenzo (kiri) dan Andrea Dovizioso (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, Juara dunia tiga kali MotoGP, Jorge Lorenzo ingin memulai semuanya dari nol bersama tim barunya Ducati. Pembalap asal Spanyol itu tahun ini akan mengendarai motor pabrikan asal Italia itu setelah sebelumnya hampir sembilan tahun bernaung di bawah Yamaha. Faktor hengkangnya Lorenzo ke Ducati tak lain karena hubungannya yang kurang harmonis dengan rekan setimnya  Valentino Rossi.

Kini, di Ducati Lorenzo bertekad membuktikan bahwa dirinya adalah pembalap penting. Pembalap 29 tahun tersebut ingin kembali menjadi juara dunia MotoGP bersama Ducati. Lorenzo ingin menjadi pembalap yang dapat membangkitkan gengsi Ducati di dunia MotoGP.

Ducati terakhir kali membuat pembalapnya menjadi juara dunia pada 2007 silam. Ketika itu mereka diperkuat pembalap asal Australia, Casey Stoner. Sejak saat itu tak ada lagi rider yang bisa menjinakkan Ducati secara konsisten untuk menjadi yang terbaik, walaupun sudah pernah diperkuat oleh Rossi sekalipun.

Ambisi lain Lorenzo selain membangkitkan Ducati adalah, ia ingin menjadi legenda buat tim yang khas dengan warna merah tersebut. Lorenzo berpikir akan menghabiskan sisa karir balapannya buat Ducati. "Saya bergabung dengan Ducati sampai akhir karir. Saya akan menyelesaikan semuanya di tim ini. pensiun sebagai seorang Ducatista, jika memungkinkan jadi legenda," kata Lorenzo, ketika diwawancarai oleh Gazzetta dello Sport, dikutip dari Eurosport, Rabu (25/1).

Lorenzo paham dirinya tersingkir dari Yamaha karena tim Garpu Tala lebih memilih fokus ke Rossi. The Doctor memang sudah menjadi legenda hidup yang bisa mengangkat pamor dan finansial tim. Jika tetap bertahan di Yamaha, kata dia akan membuat dirinya terus di bawah bayang-bayang nama besar Rossi.

Pindah ke Ducati menurut Lorenzo adalah langkah yang tepat. Ia ingin memberikan dedikasinya sebagai pembalap utama tim yang bermarkas di Kota Bologna itu. Loyalitas menurut Lorenzo akan membuat dirinya dikenal sebagai pembalap besar.

Delapan tahun berkutat di MotoGP, Lorenzo sudah mendapatkan apa yang diimpikan oleh semua pembalap di dunia. Dia sudah tiga kali keluar sebagai juara dunia. Lorenzo tak mau lagi mengulangi tingkahnya seperti dua tahun terakhir di Yamaha yakni ingin menang sendirian tanpa memikirkan kerja sama tim. "Obsesi kami memang menjadi juara. Tapi itu bukanlah segalanya buat saya sekarang. Kami harus berpikir bahwa saya adalah satu paket dengan rekan saya (Andrea Dovizioso)," ujar Lorenzo.

Lorenzo menjelaskan, ketika ia masih di Yamaha, memang sulit untuk meredam ego terhadap rekan setim. Apalagi rekan setimnya adalah Rossi. Karena Lorenzo justru menganggap Rossi sebagai rival utamanya dalam perebutan gelar juara.

Ketika menjadi juara dunia pada 2015 lalu, Lorenzo terlibat drama yang melibatkan pembalap dari tim Repsol Honda Marc Marquez. Lorenzo justru terlihat bekerja sama dengan Marquez untuk menjegal Rossi menjadi juara dunia.  "Sulit menjalin hubungan baik dengan rekan setim. Karena saat yang sama ia juga akan jadi rival," kata Lorenzo menambahkan.

Keinginan Lorenzo mengubah tabiatnya mendapat dukungan dari Dovizioso. Pembalap asli Italia tersebut justru dengan senang hati menerima kenyataan bahwa Lorenzo akan jadi rekan setimnya. Lorenzo dan Dovizioso sudah lama menjadi rival di lintasan sejak keduanya masih sama-sama bersaing di kelas 250 cc.

Dovizioso yakin Lorenzo akan berubah karena ia melihat rekannya itu adalah sosok yang mau belajar dari kesalahan.  Dovizioso mengaku tak akan segan-segan berlajar dan bertukar pikiran dengan Jorge walau dari segi usia Dovizioso lebih tua setahun dari Lorenzo. Dovizioso sadar Lorenzo sudah punya pengalaman untuk menjadi juara.

"Saya tak gentar dengan kedatangan Jorge (Lorenzo). Ia pembalap hebat, saya akan sama-sama belajar dengannya," ucap Dovisiozo. Lorenzo dan Dovisiozo dalam waktu dekat ini akan berangkat bersama tim Ducati ke Sepang pekan depan untuk agenda uji coba sejak Senin (30/1) sampai Rabu (1/2).  Dua pekan setelah itu, agenda mereka adalah uji coba di Phillip Island Australia. Balapan MotoGP 2017 akan dimulai di Sirkuit Losail Qatar pada 26 Maret mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement