Kamis 31 Oct 2013 18:13 WIB

Jelang SEA Games, Timnas Basket Putra Terus Digembleng

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Yudha Manggala P Putra
Timnas basket putra Indonesia.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Timnas basket putra Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Persiapan tim nasional bola basket putra terus digeber menjelang SEA Games XXVII di Myanmar. Hampir lima bulan para pebasket putra pilihan Indonesia sibuk menjalani latihan di pelatnas dan mengikuti sejumlah try out di dalam maupun luar negeri untuk mematangkan permainan mereka.

Timnas basket putra telah dua kali bertolak ke Filipina untuk menjajal performa mereka dengan sejumlah tim lokal setingkat universitas dan PBA D-League. Uji coba ke Filipina yang pertama dilakukan pada Agustus lalu dengan hasil yang belum memuaskan dan banyak hal yang harus di evaluasi.

Seusai mengikuti ajang Islamic Solidarity Games (ISG) III di Palembang, timnas basket kembali terbang ke Filipina untuk melakukan laga uji coba terakhir melawan klub lokal PBA D-League.

Kepala Pelatih timnas basket putra, Tjetjep Firmansyah mengatakan, dari lima kali bertanding dengan klub D-League Filipina, tak satupun kemenangan dipetik oleh timnas. Akan tetapi, penampilan para pemainnya sudah lebih baik dari uji coba yang pertama. Defense dan offense mereka sudah meningkat tajam serta mampu mengatasi half court.

“Level permainan kami beda, mereka sudah dilatih bertahun-tahun sedangkan timnas masih dalam hitungan bulan,” ujar Tjetjep kepada Republika, Kamis (31/10).

Meskipun belum berhasil memetik kemenangan dalam laga uji coba tersebut, namun Tjetjep mengaku puas dengan hasil yang ditunjukkan oleh skuatnya. Mereka sudah bermain lebih berani melakukan adu fisik dan bermain keras sehingga bisa mengimbangi kekuatan lawan. Tjetjep memang sengaja membawa skuatnya ke Filipina agar mereka bisa bermain lebih keras untuk menghadapi lawan terberat yakni Thailand dan Malaysia yang memiliki tipikal adu fisik.

“Pelatih Filipina bahkan sempat bilang bahwa, pemain Indonesia sekarang sudah berani main keras dan adu fisik,” kata Tjetjep.

Berdasarkan catatan Tjetjep, pasukannya memiliki sedikit kekurangan yang masih bisa diperbaiki sebelum bertanding di SEA Games. Menurut pelatih berkacamata itu, para pemainnya masih sulit untuk mengatasi fastbreak sehingga tak jarang membuat mereka terlihat amburadul. Selain itu, mental mereka juga masih cenderung belum stabil.

Pelatih berusia 50 tahun itu mengatakan, di salah satu pertandingan penampilan para pemainnya sempat menurun di dua kuarter akhir. Padahal di kuarter pertama dan kedua mereka menunjukkan fight yang cukup bagus. Namun, setelah diberikan motivasi dan evaluasi performa skuatnya kembali meningkat meskipun harus menelan kekalahan.

“Di sisa waktu satu bulan ini, mental mereka harus digembleng lagi,” ujar Tjetjep.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement