Senin 15 Jan 2018 15:28 WIB

Djokovic Diisukan Perjuangkan Kenaikan Hadiah Australia Open

Rep: Santi Sopia/ Red: Endro Yuwanto
Novak Djokovic
Foto: EPA/Mast Irham
Novak Djokovic

REPUBLIKA.CO.ID,  MELBOURNE -- Novak Djokovic menolak berkomentar menjelang laga perdananya melawan petenis asal Amerika Serikat (AS), Donald Young, pada turnamen Grand Slam Australia Open, Selasa (16/1) siang. Djokovic menyelesaikan sesi latihannya sehari sebelum pertandingan.

"Tidak, tidak ada komentar, saya minta maaf," kata Djokovic kepada Fairfax Media seperti dilansir Sunday Morning Herald, Senin (15/1).

Selain enggan memberikan komentar, petenis asal Serbia itu kencang diisukan tengah memperjuangkan kenaikan hadiah turnamen tersebut. Juara enam kali Australia Open itu juga disebut telah menyampaikan aspirasinya kepada sejumlah pejabat. Pada pidatonya pekan lalu, petenis berusia 30 tahun tersebut dianggap menyiratkan permintaannya.

Tetapi rekannya, seorang petenis Australia Matt Ebden mengklaim bahwa pidato Djokovic sebetulnya bukan menyebutkan masalah hadiah uang. Djokovic juga diakuinya telah berbicara kepada rekan-rekan petenis, tetapi bukan soal uang.

"Itu bukan tentang hadiah uang sejauh yang saya tahu. Pertama, itu bukan berita umum, tapi kedua bukan tentang hadiah uang," kata Ebden dalam konferensi media.

Djokovic dilaporkan terus mengajukan permohonan sekaligus mendorong rekan-rekannya terkait gaji turnamen yang lebih baik. Media Daily Mail juga mengklaim petenis yang baru pulih dari cedera sejak Juli 2017 itu meminta para pemain untuk membentuk serikat sehingga isu-isu seperti kenaikan hadiah bisa diperdebatkan.

Seruan Djokovic datang beberapa jam setelah direktur turnamen Craig Tiley mengungkapkan rencana untuk meningkatkan hadiah Australia Open menjadi 100 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,3 triliuan. Turnamen ini telah meningkatkan hadiah utamanya sebesar 10 persen sejak tahun lalu menjadi sebesar 55 juta dolar AS. Djokovic diyakini telah meraup hampir 110 juta dolar sejauh ini dalam kariernya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement