Kamis 16 Nov 2017 20:07 WIB

INASGOC dan Bapeten Waspada Ancaman Nuklir pada Asian Games

Rep: Maspril Aries/ Red: Israr Itah
Logo Baru Asian Games 2018
Foto: Kemenpora
Logo Baru Asian Games 2018

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Untuk pengamanan Asian Games XVIII 2018 panitia pelaksana Asian Games (INASGOC) bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menggelar rapat koordinasi dukungan masalah penanganan keamanan nuklir, Kamis (16/11).

Direktur Keteknikan  dan Kesiapsiagaan Nuklir (KKN) Bapeten Dedik Eko Sumargo mengatakan, pengamanan Asian Games XVIII harus dioptimalkan guna mengantisipasi terhadap berbagai ancaman yang bisa saja terjadi. Ancaman bukan saja dalam bentuk nyata atau yang terlihat saja tetapi juga terhadap bahaya  adanya radiasi.

Menurut Dedik Eko, Asian Games 2018 bisa saja dijadikan target kejahatan termasuk menggunakan bahan nuklir dan radio aktif. Ancaman radio aktif tidak bisa dilihat sehingga harus selalu diwaspadai. "Dampak dari radioaktif cukup berbahaya sehingga semua pihak harus mewaspadai," ujarnya.

Mengantisipasi ancaman nuklir pada saat pelaksanaan Asian Games di Jakarta dan Palembang, Dedik Eko Sumargo menjelaskan, Bapeten akan bekerjasama dengan agen International Atomic Energy dalam menerapkan sistem dan tindakan keamaan nuklir dalam kegiatan pesta olahraga yang akan diikuti para atlet dan ofisial dari 45 negara Asia.

Dalam penerapan keamanan dari ancaman nuklir, akan ada petugas khusus dari Bapeten untuk memantau perkembangan di lapangan. Bapeten juga akan mempersiapkan alat pengontrol untuk mewaspadai bahaya akan radiasi nuklir. Bapeten akan menempatkan detektor di beberapa venue dan wisma atlet. Detektor berfungsi mendeteksi radioaktif yang berada di sekitar dengan radius tertentu.

Sementara itu menurut Kapala Sub Direktorat Keteknikan Bapeten Zulkarnain,  Ancaman keamanan sekarang sangat meningkat, terutama di tempat keramaian. Alasannya, tujuan pelaku teror menargetkan korban sebanyak-banyaknya korban Kita meningkatkan keamanan untuk menjamin keselamatan atlet dan tamu negara, katanya.

Zulkarnain menjelaskan, ancaman terhadap atlet dan tamu negara saat pelaksanaan Asian Games akan semakin meningkat. Bahkan pelaku mulai menggunakan radio aktif saat mencari target dengan kandungan radiasi tinggi yang dapat melukai korban.

"Ancaman bom biasanya menggunakan gotri atau paku untuk melukai korbannya. Sekarang ada kecenderungan lain, mereka menggunakan radio aktif yang mengandung radiasi tinggi dan berdampak pada kesehatan, baik berupa zat cair, zat padat, gas, dan serbuk. Yang paling bahaya adalah menggunakan serbuk, karena dapat terbawa angin dan berdampak luas," ujar Zulkarnain.

Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumsel Ahmad Yusuf Wibowo yang hadir pada rapat koordinasi tersebut, kegiatan yang dilaksanakan bekerja sama dengan Bapeten merupakan upaya untuk memberikan pemahaman tentang nuklir dan bahayanya kepada tuan rumah Asian Games 2018.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement