Sabtu 12 Mar 2016 17:06 WIB

KONI: PON Jabar Paling Merespons Keinginan Kontingen

  Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Tono Suratman
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Tono Suratman

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG  -- Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman menyatakan PON XIX/2016 Jawa Barat paling merespons dan mengakomodasi masukan serta usulan dari kontingen daerah peserta.

"PON 2016 Jabar sangat mengakomodasi dan merespons usulan daerah peserta. Oleh karena itu penyelenggaraan PON XIX/2016 harus didukung semua daerah karena ini hajatan nasional," kata Tono Suratman di Bandung, Sabtu (12/3).

Menurut dia, PON Jabar bisa mengakomodasi masukan dan solusi permasalahan di beberapa cabang olahraga sehingga tetap berjalan dengan baik. Meski dalam perubahan itu berkonsekuensi ada penambahn kuota atlet dan penambahan dua nomor pertandingan.

PON XIX/2016 juga menjadi PON dengan cabang yang dipertandingkan terbanyak sepanjang sejarah yakni mempertandingkan 44 cabang olahraga dan dengan jumlah peserta lebih dari 10 ribu atlet.

"Saya menilai ini sangat akomodatif, dan PON XIX ini merupakan PON persatuan dan kesatuan yang diharapkan menjadi PON yang bisa meningkatkan kembali prestasi olahraga dan menyatukan insan olahraga di tanah air," katanya.

Tono menyebutkan beberapa jalan tengah yang diambil dalam proses pertandingan PON XIX/2016, khususnya cabang olahraga yang masih bermasalah secara organisasi menjadi awal penyelesaian dan kompromi.

"Saya sepakat dengan semangat Jabar untuk menjadi momentum prestasi olahraga nasional, kita harus bersatu mendukung dan menyukseskan PON 2016 Jabar ini," katanya.

Tono berharap seluruh insan olahraga mencurahkan kemampuan, tenaga dan pikiran untuk menyukseskan prestasi baik di ajang internasional yakni di ajang olimpiade serta di tingkat nasional," katanya.

Tono mengapresiasi Jawa Barat yang telah berupaya maksimal untuk menyelenggarakan PON 2016 semeriah dan segebyar mungkin dengan tema besar "Berjaya di Tanah Legenda".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement