Home > Ojk > Ojk
Jumat , 09 Jun 2017, 06:03 WIB

Ini Caranya Investasi Rp 1 Juta Sebulan, Dapat Rp 1,5 Miliar

Red: Dwi Murdaningsih
Rekotomo/Antara
Penjaga stan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengedukasi seorang pengunjung tentang berbagai produk perbankan syariah pada Keuangan Syariah Fair (KSF) 2017, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (12/5). KSF yang diikuti 40 pelaku industri jasa keuangan syariah, terdiri dari 19 industri keuangan non bank syariah, 13 bank syariah, serta delapan manajer investasi dan perusahaan sekuritas.
Penjaga stan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengedukasi seorang pengunjung tentang berbagai produk perbankan syariah pada Keuangan Syariah Fair (KSF) 2017, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (12/5). KSF yang diikuti 40 pelaku industri jasa keuangan syariah, terdiri dari 19 industri keuangan non bank syariah, 13 bank syariah, serta delapan manajer investasi dan perusahaan sekuritas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tawaran investasi nan menggiurkan acapkali menyambangi masyarakat. Imbal hasil yang diberikan terkadang fantastis. Investasi dengan jumlah sekian, bisa dapat return sampai dengan 40-50 persen. Siapa yang tidak tergiur dengan imbal hasil yang begitu besar? Tinggal taruh uang, ongkang-ongkang kaki dan tidak harus bekerja, tapi bisa dapat uang.

Banyak masyarakat yang jatuh dalam perangkap investasi seperti ini. Nyatanya sebagian besar investasi seperti itu terbukti sebagai investasi bodong. Lalu, bagaimana agar dana yang kita investasikan bisa tetap berkembang dan, yang paling penting, aman?

Reksa dana saham syariah bisa menjadi pilihan. Reksa dana Syariah saham bisa dicoba oleh investor jika kamu masih belum percaya diri untuk langsung investasi di saham. Reksa dana saham pun memberikan imbal hasil yang cukup besar dalam jangka panjang.

Contohnya, untuk single berusia 22 tahun kalau investasi Rp 500 ribu sebulan di reksa dana saham dengan return 15 persen per tahun, maka dananya akan jadi Rp 748 juta dalam 20 tahun. Untuk wanita menikah berusia 30 tahun bisa menyisihkan Rp 1 juta di reksa dana saham atau saham, maka dalam 20 tahun uangnya akan jadi Rp 1,5 miliar.

Asyik kan investasi di reksa dana saham? Tapi, dengan catatan, ilustrasi di atas bisa tercapai jika terus menerus investasi secara berkala setiap bulannya. Sebelum berinvestasi di reksa dana saham pastikan Anda juga mempelajari terlebih dulu mengenai produk ini karena setiap investasi selalu ada risiko yang menyertainya.

Namun perlu diingat bahwa apapun pilihan produk investasinya pasti ada risikonya. Di reksa dana saham, misalnya, nilainya akan selalu naik turun dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang nilai investasi kita akan naik. Sebagi contoh yang terjadi di tahun 2008 indeks sangat turun. Reksa dana saham bergelimpangan sampai turun 50 persen.

Tapi pada 2009 reksa dana saham langsung loncat ke angka 97 persen. Jadi memang ada masa naik turun tapi kita tidak boleh panik. Nah bila kamu masih belum pede dengan resiko bisa saja memilih produk yang resikonya lebih rendah yaitu reksa dana syariah pasar uang, pendapatan tetap atau maksimal campuran. Namun sebanding dengan resikonya yang lebih rendah, ketiga produk tadi juga menghasilkan potensi keuntungan yang lebih rendah dari reksa dana syariah saham.

Mau belajar investasi syariah di pasar modal? Follow sosmed pasar modal syariah sbb:

Website: www.akucintakeuangansyariah.com
Fanpage FB: @pasar modal syariah
Twitter: @acekaes
Instagram : @pasar_modal_syariah
Whatsapp Grup : 081807882602
Telegram : @PasarModalSyariah