Home > Ojk > Ojk
Rabu , 07 Jun 2017, 16:40 WIB

Bisnis Asuransi Syariah Diprediksi Membaik

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Republika/Prayogi
Ilustrasi Asuransi Syariah
Ilustrasi Asuransi Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan pertumbuhan kontribusi asuransi syariah dapat tumbuh 22,35 persen selama 2017 ini. Direktur Industri Keuangan Non-Bank Syariah (IKNB) OJK Moch Muchlasin menjelaskan, melihat pencapaian kontribusi industri asuransi syariah hingga April 2017, dia optimistis proyeksi tersebut akan tercapai.

Berdasarkan data OJK, pencapaian kontribusi asuransi syariah per April 2017 yaitu sebesar Rp 4,06 triliun, hampir dua kali lipat dari proyeksi berdasarkan analisis atas seluruh Rencana Bisnis Asuransi Syariah yang masuk ke OJK, yang sebesar Rp 2,48 triliun. Dari jumlah tersebut dirinci, kontribusi asuransi jiwa syariah sebesar Rp 3,28 triliun, kontribusi asuransi umum syariah sebesar Rp 650 miliar, dan reasuransi syariah sebesar Rp 133 miliar.

"Melihat data tersebut kita optimistis proyeksi 22,35 persen dapat tercapai," ujar Muchlasin kepada Republika.co.id, Rabu (7/6).

Sementara itu, berdasarkan data OJK, kontribusi premi asuransi syariah pada Desember 2016 yakni sebesar Rp 6,07 triliun. Dengan rincian kontribusi asuransi jiwa syariah sebesar Rp 4,49 triliun, asuransi umum syariah sebesar Rp 2,14 triliun dan reasuransi syariah Rp 405 miliar. Sedangkan proyeksi akhir tahun 2017, kontribusi asuransi syariah diharapkan tumbuh 22,35 persen menjadi Rp 7,43 triliun.

Muchlasin menuturkan, untuk mendorong bisnis asuransi syariah tersebut, OJK melaksanakan berbagai kegiatan syariah dan literasi. Pertama, melalui acara Keuangan Syariah Fair 2017 sebanyak 3 kali.

"Kami sudah laksankan di Semarang bulan Mei lalu, dan berikutnya di Cirebon dan Jakarta. Diharapkan ada peningkatan literasi dan inklusi dari kegiatan ini," kata Muchlasin.

Selain itu, OJK juga mengadakan Training of Trainer bagi para dosen universitas yang direncanakan akan dilakukan 3 kali. Kegiatan yang pertama telah dilaksankan di Yogyakarta pada bulan April lalu.