Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

Friday, 10 Syawwal 1445 / 19 April 2024

Kikis Paham Anti-NKRI dan Islamophobia dengan Empat Pilar

Selasa 19 Dec 2017 15:24 WIB

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Dwi Murdaningsih

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid memberikan sosialisasi empat pilar di Jambi.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid memberikan sosialisasi empat pilar di Jambi.

Foto: republika/gilang akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengajak masyarakat untuk benar-benar serius memahami empat pilar kebangsaan yang selama ini rutin disosialisasikan. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, jika sungguh-sungguh menelaah empat pilar kebangsaan, maka rasa cinta kepada negara akan tumbuh.

Nur Wahid mencontohkan, saat ini fenomena Anti-NKRI dan Islamophobia di masyarakat Indonesia tak bisa dielakkan terus tumbuh. Menurut Nur Wahid, fenomena tersebut akan hilang jika masyarakat mau mempelajari empat pilar kebangsaan dengan baik.

"Ada segelintir yang bilang Indonesia kafir, demokrasi itu kufur. Lalu ada juga yang bilang Islam itu teroris dan negatif lainnya. Jika bisa memahami empat pilar, hal ini tidak akan lagi muncul," kata Nur Wahid dalam kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Gedung Bappeda, Provinsi Jambi, Selasa (19/12).

Nur Wahid mengatakan, isi dari empat pilar yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI memuat banyak penjelasan mengenai kesatuan. Menyinggung soal Anti-NKRI, Nur Wahid menyebut empat pilar sudah menjelaskan, Indonesia sebenarnya sudah sangat islami.

Sejarah membuktikan, terbentuknya Indonesia merupakan warisan kerja keras dan gagasan para ulama. Banyak politisi Islam unggul di era perjuangan yang sangat berperan dalam berdirinya NKRI.

Kemudian soal masyarakat yang terjebak dalam Islamophobia. Menurut Nur Wahid, empat pilar bisa menghapus anggapan buruk terkait Islam. Asalkan, unsur Pancasila dan Kebhinekaan dalam empat pilar dimaknai sungguh-sungguh.

"Di dalam empat pilar ini ada visi dan misi negara kita dalam mewujudkan negara yang harmonis. Jadi jangan cap aneh-aneh dulu sebelum paham empat pilar. Tidak baik sebut orang lain tidak Pancasilais tapi empat pilar tidak lebih dulu dipahami," kata Nur Wahid.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler