Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Ketua MPR Dorong Umat Islam Belajar Berdagang Seperti Rasul

Jumat 15 Dec 2017 15:48 WIB

Red: Gita Amanda

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan.

Foto: MPR RI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mendorong umat Islam agar belajar berdagang seperti Nabi Muhammad Rasulullah. Ini disampaikan di hadapan jamaah Masjid Jami Nurul Huda, Koala Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Jumat (15/12).

Harapan demikian disampaikan agar umat Islam tidak hanya besar dalam segi jumlah namun bisa menjadi kekuatan ekonomi dan politik. "Umat Islam yang besar harus bisa dikonversikan menjadi kekuatan ekonomi dan politik," ujarnya melalui siaran pers.

Menurut Zulkifli Hasan sekarang dalam era persaingan bebas maka umat Islam harus siap menghadapi kondisi itu. Ditekankan agar para orangtua menyekolahkan anak-anaknya agar mereka menguasai ilmu.

Bila umat Islam mandiri maka kedaulatan akan bisa digunakan dengan tepat. Diakui selama ini kedaulatan yang ada sering ditukar dengan sembako. Dalam memilih pemimpin diharap masyarakat bisa melihat asal usul dan jejak rekamnya. Sebab itu yang akan menentukan masa depan Indonesia.

Memilih pemimpin karena utang budi setelah diberi sembako atau uang, menurut Zulkifli Hasan itu tidak akan membawa berkah. "Memilih pemimpin karena sembako akan kehilangan berkahnya," ujarnya.

Dalam acara setelah Salat Jumat itu, Zulkifli Hasan meminta agar umat Islam di Samboja ikut meluruskan paham yang salah. Diungkapkan ada anggapan menjalankan kehidupan beragama secara benar dan sungguh-sungguh disebut sebagai tindakan intoleran. "Padahal Pancasila memberi kebebasan bangsa ini dalam menjalankan kehidupan beragama. Paham yang salah seperti itu yang perlu diluruskan," tambahnya.

Ditegaskan agar warga Samboja bersatu. Dalam persatuan itu ada perbedaan. "Yang beda biar berbeda yang penting saling menghormati," tegasnya.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler