Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Saturday, 11 Syawwal 1445 / 20 April 2024

Empat Pilar Pupuk Semangat Nasionalisme

Senin 31 Jul 2017 07:59 WIB

Red: Dwi Murdaningsih

Pekerja membawa kardus berisi buku materi empat pilar antara lain UUD 1945, buku saku TAP MPR, dan buku pemasyarakatan UUD 1945 di Gedung MPR/DPR, Jakarta.

Pekerja membawa kardus berisi buku materi empat pilar antara lain UUD 1945, buku saku TAP MPR, dan buku pemasyarakatan UUD 1945 di Gedung MPR/DPR, Jakarta.

Foto: Republika

REPUBLIKA.CO.ID, KOBA -- Anggota MPR RI asal pemilihan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Hudarni Rani menyosialisasikan empat pilar kebangsaan kepada sejumlah elemen masyarakat di Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah. "Ini bagian dari program penting MPR RI dalam menyosialisasikan empat pilar kebangsaan tersebut untuk memupuk semangat nasionalisme masyarakat," kata anggota MPR yang sekaligus anggota DPD RI itu.

Ia menjelaskan, empat pilar kebangsaan itu adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika yang harus dipahami serta dimaknai oleh masyarakat. "Sosialisasi empat pilar kebangsaan ini sangat penting karena tidak hanya sebatas diketahui saja tetapi diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," katanya di Koba, Ahad (30/7).

Ia mengatakan, sebagai anggota MPR mempunyai tugas dan kewajiban memasyarakatkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Hudarni menjelaskan, dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD atau yang lebih dikenal dengan undang-undang MD3 menyebutkan MPR terdiri anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum. MPR merupakan lembaga permusyawaratan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga negara.

"Atas dasar tersebut seluruh anggota MPR turut andil menyosialisaikan empat pilar bangsa ini sehingga ada tanggung jawab bersama dalam memberikan pemahaman nilai-nilai luhur bangsa," ujarnya.

Sumber : antara
  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler