Wednesday, 15 Syawwal 1445 / 24 April 2024

Wednesday, 15 Syawwal 1445 / 24 April 2024

Pemerintah Harus Berpihak pada Petani Kedelai

Senin 06 Apr 2015 20:45 WIB

Rep: c15/ Red: Dwi Murdaningsih

Petani kedelai

Petani kedelai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia bisa mencapai swasembada kedelai. Pengamat Ekonomi, Dwi Andreas mengatakan jika pemerintah bisa konsen terhadap petani kedelai, Indonesia bisa menjadi salah satu pengekspor kedelai.

"Sayangnya, produksi kedelai kita tidak dirawat oleh pemerintah. Pemerintah mudah tergiur dengan bergain luar yang malah menyengsarakan petani lokal," ujar Dwi saat menghadiri diskusi Senenan yang diselenggarakan oleh MPR di Komplek Senayan, Senin (6/4).

Dwi mengatakan posisinya saat ini Indonesia mengimpor kacang kedelai dari Amerika. Padahal, jika pertanian kedelai menjadi salah satu perhatian pemerintah, Indonesia bisa memproduksi 2 juta ton pertahun. 

Menurut dia, petani kedelai Indonesia terpuruk karena selain harga yang tak mampu bersaing dengan pasar internasional, pemerintah juga enggan mensubsidi harga beli masyarakat terkait kedelai ini. Dwi mengatakan saat ini harga kedelai di petani mencapai angka Rp 10.000 perkilogram. Padahal, pemerintah mematok harga belanja impor kedelai senilai Rp 7.500.

Jika memang harga kedelai di pasar internasional hanya menembus harga Rp 8.000 perkilogram maka semestinya akan lebih baik pemerintah memfokuskan produksi dalam negeri kemudian mensubsidi kebutuhan masyarakat melalui dana pemanfaatan.

Sayangnya, saat ini pemerintah terlalu terkontrol oleh dominasi asing yang menyebabkan petani lokal pun tak mampu bersaing dengan produk internasional. Pemerintah harusnya memfokuskan perhatian pada sektor riil ini.

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler