Rabu 06 Aug 2014 12:00 WIB

Warga Bantaran Segera Direlokasi

Red:

PLUIT -- Ribuan warga yang tinggal di daerah kumuh dan terlarang, seperti bantaran kali di DKI Jakarta, akan dipindahkan ke rumah susun (rusun). Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan, sejumlah rusun sudah disiapkan Pemerintah Provinsi DKI untuk menampung masyarakat yang kurang beruntung tersebut.

Salah satu rusun yang bakal menjadi relokasi warga bantaran kali adalah Rusun Muara Baru, Pluit, Jakarta Utara. Pada Senin (5/8) siang Jokowi didampingi Kepala Dinas Perumahan Yonathan Pasodung, menyambangi Rusun Muara Baru untuk mengecek pembangunan rusun.

Tiba di lokasi, Jokowi langsung naik ke lantai dua gedung rusun yang hampir jadi. Jokowi mengatakan, progres pembangunan rusun di Muara Baru ini sudah 95 persen.

Pemprov DKI, kata dia, sudah mulai mencarikan furnitur untuk diisi di tiap unit rusun. Jokowi memperkirakan, hunian vertikal tersebut sudah bisa ditempati mulai September. "Rusun di sini dipakai untuk pindahan yang Waduk Pluit," kata mantan wali kota Solo itu.

Jokowi mengatakan, Rusun Muara Baru terdiri atas delapan blok. Tiap blok memiliki 100 unit. Apabila Rusun Muara Baru tak mampu menampung semua warga mantan Waduk Pluit, kata dia, sebagian warga akan direlokasi ke Rusun Daan Mogot yang sebentar lagi juga akan rampung pengerjaannya.

Selain dua rusun tersebut, masih kata Jokowi, ada Rusun Jatinegara Kaum, Cipinang Besar Selatan, dan Pulo Gebang. Semua rusun itu, menurut Jokowi, juga sudah siap untuk diisi warga bantaran lain.

Pria berusia 52 tahun itu mengatakan, relokasi harus segera dilakukan karena pekerjaan normalisasi waduk dan sungai sedang dikebut, misalnya, di Waduk Pluit. Jokowi menyebut, saat ini hanya ada dua eskavator yang diterjunkan untuk mengeruk lumpur di dasar waduk.

Jokowi menyebut, jika warga yang berada di bantaran sudah direlokasi, jumlah eskavator bisa ditambah sampai 10 kali lipat. "Ini proyek harus mulai lagi, kalau tidak ya banjir," kata dia. n  red: halimatus sa'diyah ed: karta raharja ucu

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement