Jumat 04 Jul 2014 16:00 WIB

Windows XP Menolak Mati

Red:

oleh :Siwi Tri Puji B -- Mengintip lalu lintas sistem operasi desktop global bulan lalu, web tracker Net Applications menyodorkan d a ta yang sedikit mengejutkan. Dalam temuan mereka, penggunaan Windows XP masih bercokol pada angka 25,31 persen. Sedikit lebih tinggi daripada pangsa 25,27 persen yang tercatat pada bulan Mei.

Padahal, seperti diumumkan Microsoft April lalu — yang woro-woro-nya sudah dikumandangkan sejak tiga tahun lalu — mereka memutuskan untuk sepenuhnya menghentikan dukungan atas sistem operasi (OS) yang dibangun tahun 2001 itu dua bulan lalu. Dengan berakhirnya du kungan tersebut, Microsoft tidak akan me rilis security update dan perbaikan bug dalam sistem operasi yang kini berumur 12,5 tahun itu.

"Jika Anda tetap menggunakan Win dows XP setelah dukungannya berakhir, komputer Anda tetap akan bekerja, namun kemungkinan akan rentan terhadap se rang an virus dan ancaman keamanan lain nya," tulis Microsoft dalam situsnya. Selain itu, Microsoft juga mengingatkan bahwa vendor hardware dan software juga secara perlahan mulai meninggalkan dukungannya terhadap Windows XP, seiring dengan dirilisnya versi Win dows yang baru.

Menurut Tom Murphy, direktur Komu nikasi Microsoft untuk Windows, XP di ran cang untuk zaman yang berbeda. Win dows XP dibangun di zaman yang berbeda dengan Windows 8, sistem operasi terbaru dari Microsoft. Saat itu, tahun 2001, sistem operasi yang digunakan menentukan pengalaman pengguna dalam berkomputasi.

Misalnya, pengguna Windows akan menjumpai sistem antarmuka yang sama sekali berbeda dengan MacOS. Namun, kini semua aplikasi dan layanan bisa di nik mati secara online sehingga bisa memberikan pengalaman penggunaan yang sama walau dari perangkat yang berbeda-beda.

Filosofi ini masih dianut Microsoft saat ini, yaitu memberikan pengalaman yang sama bagi pengguna dengan berbagai pe rangkat berbeda. Karena era sekarang perangkat sangat beragam, maka Mic ro soft merilis apa yang disebut dengan Uni versal Windows Apps, yang bisa digunakan developer untuk membuat satu aplikasi yang bisa digunakan di PC, tablet, atau smartphone Windows, bahkan Xbox One.

Namun rupanya, tak semua sepakat de ngan ‘niat baik’ Microsoft ini. PC World melaporkan, banyak orang dari berbagai belahan dunia menolak untuk menyerah dan tetap menggunakan Windows XP. Ter bukti, sistem operasi ini tetap menduduki peringkat kedua OS yang paling banyak digunakan di dunia, setelah Windows 7.

Menurut StatCounter, yang melacak halaman 15 miliar views per bulan dan OS yang digunakan untuk masing-masing, OS Windows XP masih digunakan ratusan juta orang di dunia. Di AS, XP berada dalam urutan ketiga, sebesar 15 persen. Yang mengejutkan, banyak kalangan industri yang juga tetap bertahan dengan sistem operasi ini. "Sektor komersial masih banyak yang menggunakannya," kata Al Gillen, analis IDC.

Perkiraan terbaru IDC menyebut 30 persen PC industri menggunakan Win dows XP. Pada akhir tahun 2014, persentasenya akan turun sampai 20 persen. "Tapi ini masih jumlah yang sangat besar," katanya.

Bahkan perusahaan teknologi informasi Ga rtner memperkirakan, dalam bisnis dengan lebih dari 500 karyawan, 20- 25 persen dar i PC yang dipakai menggunakan Windows XP. Sedang sepertiga dari perusahaan menengah dan besar 10 persen atau lebih PC mereka dijalankan oleh platform OS yang mulai jompo ini.

Perusahaan yang memutuskan tetap menggunakan XP dengan segala risikonya, antisipasi dilakukan mulai dari memastikan menginstal versi SP3 terbaru, lengkap dengan antivirus dan firewall.

Selain itu, menggunakan Windows XP dengan browser yang masih mendukungnya, seperti Google Chrome dan Mozilla Firefox, dan bukan IE8. Browser add-ons dan plug-in juga dihapus. Langkah lainnya adalah menonaktifkan atau memblokir akses ke port USB pada PC ini untuk mencegah infeksi mal ware melalui perangkat eksternal seperti flash drive. Batasan juga diberlakukan sehingga mereka hanya dapat mengakses aplikasi tertentu. Karyawan juga tak diperbolehkan untuk terhubung ke jaringan perusahaan dari PC di rumah.

Pengguna perorangan bahkan mela kukan perlindungan diri yang tak kalah heroik. Situs bagi penggila teknologi, Slashdot, menuliskan upaya Bob Apple, seorang penggila fanatik XP, tentang bagaimana ia melindungi keamanan komputernya.

Ia menggunakan firewall pihak ketiga, virus checker gratis, dan melaku kan Housecall berkala. Tak hanya itu, browser Firefox-nya dipasangi KeyScram bler, dan hanya mengakses dengan HTTPS. Untuk membuka lampiran email mencurigakan, ia memasang Bioware untuk meng analisis sebelum membukanya. "Banyak orang menyebut saya gila, tapi komputer saya belum pernah terinfeksi kendati saya online selama berjam-jam," katanya.

Banyak penggemar fanatik tetap menggunakan XP karena suatu alasan. Namun tak sedikit yang hanya karena sebal de ngan arogansi Microsoft semata. Mike Eldridge, yang mengaku sebagai diehard XP menya takan tak akan berpindah OS sampai XP benar-benar mati. "Aku kha watir tentang ancaman keamanan, tapi aku lebih suka identitasku dicuri daripada menggunakan Windows 8," katanya enteng.

Beberapa berasumsi bahwa mengingat Windows XP masih banyak penggemar, Microsoft akan mengalah dan memperluas atau di perpanjang dukungan selama dua atau tiga tahun lagi. Namun, vendor ini berkukuh mengatakan tidak. "XP telah didukung untuk waktu yang lama. Kita perlu pelanggan untuk pindah demi alasan keamanan. Bertambah tahun, XP akan kian kurang aman," kata Murphy.

Pejabat Microsoft juga menunjukkan bahwa, di luar bahaya keamanan produktivitas bisnis dikorbankan. Vendor pe rangkat lunak pihak ketiga akan berhenti mendukung versi XP dari aplikasi mereka, sementara semakin sedikit hardware yang akan bekerja dengan sistem dengan itu. "XP hebat pada masanya, tapi waktu telah berlalu," kata Murphy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement