Jumat 13 Jan 2017 17:00 WIB

Pembiayaan Sindikasi Digenjot

Red:

JAKARTA -- Bank syariah akan menggencarkan pembiayaan infrastruktur pada tahun ini. Peningkatan kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur akan dilakukan dengan skema sindikasi atau pembiayaan patungan dengan bank lain.

Bank daerah bahkan juga sudah merencanakan pembiayaan infrastruktur dalam rencana bisnis bank 2017. Salah satunya adalah Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Jateng. Direktur Operasional dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng, Hanawijaya, mengatakan, Bank Jateng sudah mempersiapkan rencana pembiayaan infrastruktur Rp 1 triliun pada tahun ini.

Dia menjelaskan, pembiayaan tersebut akan dialokasikan untuk proyek infrastruktur jalan tol, pendukung jalan tol, LRT, listrik, dan bandara. "Ini untuk pembangunan infrastruktur di Jawa saja, yakni dari Jakarta sampai Surabaya," ujar Hanawijaya kepada Republika, Kamis (12/10).

Hanawijaya mengungkapkan, pembiayaan tersebut dialokasikan untuk pembiayaan sindikasi antara beberapa UUS bank pembangunan daerah (BPD) di Indonesia bersama dengan bank umum syariah.

Direktur Agrobisnis dan Usaha Syariah Bank Jatim Tony Sudjiaryanto sebelumnya mengatakan, UUS Bank Jatim mulai memasuki pembiayaan infrastruktur. Namun, hanya dalam skala kecil melalui sindikasi. "Ada sindikasi, tapi tidak terlalu besar, mungkin yang syariah bisa ikut pembiayaan infrastruktur yang menengah saja sekitar Rp 5 miliar atau Rp 10 miliar," ujar Tony.

Menurut Tony, pembiayaan infrastruktur bank syariah melalui skema sindikasi memiliki risiko lebih kecil karena ditanggung secara bersama. Selain itu, skema sindikasi tersebut dapat menjadi wadah bagi bank syariah, terutama BPD untuk saling belajar dengan bank-bank syariah besar lainnya.

Peneliti ekonomi syariah SEBI School of Islamic Economic Aziz Setiawan mengatakan, bank syariah perlu mendorong sindikasi agar bisa terlibat dalam pembiayaan infrastruktur skala besar. Sebab, permodalan bank syariah masih sangat terbatas.

Dia mengatakan, secara umum, beberapa bank syariah sudah mencanangkan masuk ke pembiayaan infrastruktur dalam rencana bisnis bank 2017. "Untuk diversifikasi pembiayaan bank syariah, sangat baik masuk ke proyek infrastruktur karena digaransi oleh pemerintah sehingga lebih aman," ujar Aziz kepada Republika, Kamis  (12/1).

Dengan adanya jaminan dari pemerintah, ujar dia, risiko pembiayaan lebih rendah dan dapat menekan potensi pembiayaan bermasalah di sektor lain yang lebih tinggi. Sehingga, akan berdampak positif pada tingkat kesehatan bank yang lebih baik.

Menurut Aziz, keuntungan yang didapatkan oleh bank syariah jika melakukan sindikasi pembiayaan infrastruktur yakni adanya diversifikasi pembiayaan pada sektor yang prospektif dan bersifat jangka panjang. Jika proporsinya signifikan, dapat menjamin stabilitas pembiayaan serta profitabilitas bank syariah dalam jangka menengah dan jangka panjang.

"Jadi dengan pembiayaan tersebut diharapkan ada core financing dari bank syariah yang sehat dan stabil, untuk jangka menengah maupun jangka panjang," kata Aziz. Keuntungan lainnya adalah bank syariah dapat menjaga stabilitas keuntungan dan menjaga daya saing return atau bagi hasil kepada nasabah.

Aziz berharap, diversifikasi pembiayaan ke sektor infrastruktur dapat menekan rasio pembiayaan bermasalah (NPF). "Karena, NPF masih menjadi tantangan bagi bank syariah.       rep: Rizky Jaramaya, ed: Satria Kartika Yudha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement