Jumat 13 May 2016 14:00 WIB

Kunjungan PKS ke Saudara Tua, PDIP

Red:

Nuansa merah dan putih terpancar menghiasi pertemuan dua partai kader pada petang kemarin di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (11/5). Pertama, PDIP yang kerap disimbolkan dengan warna merah. Kedua, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berkomitmen menggunakan warna putih dalam setiap kesempatan.

"PDI Perjuangan dan PKS itu seperti merah dan putih. Kalau, misalnya, PDI Perjuangan dan PKS berkoalisi di Pilkada DKI, akan kuat untuk mengajak partai-partai lain," ujar Ketua Dewan Syariah Wilayah (DSW) PKS DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi.

Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo mengatakan, silaturahim yang dilakukan ini merupakan bagian dari kunjungan PKS ke partai lain. Rencana silaturahim ini sudah sejak lama, bahkan sebetulnya PDIP adalah partai yang pertama kali ingin dikunjungi. Syakir mengatakan PKS menganggap PDIP sudah seperti saudara tua.

Sekretaris Umum DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto menilai antara PKS dan PDIP memiliki basis massa yang berbeda, tapi sama-sama memiliki kader yang militan. "Jadi, kalau ini bersatu, Subhanallah, akan menjadi kekuatan menarik partai lain untuk bergabung, dan membawa Jakarta ke arah yang lebih baik."

Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menjelaskan, hubungan pihaknya dengan PKS selama ini sangat kondusif, khususnya melalui beberapa anggota dewan di DPRD DKI. Pihaknya menganggap PKS sebagai teman dekat. Prasetyo meyakini PKS tak akan berkhianat di DPRD DKI Jakarta.

Meskipun demikian, ujar Prasetyo, keputusan untuk berkoalisi dengan partai apapun untuk mengusung cagub dan cawagub di Pilkada DKI 2017 adalah sepenuhnya keputusan dari Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri. Hal ini merupakan amanat dari Rakorda PDIP DKI Jakarta beberapa bulan silam.

"Kami juga mendorong Pimpinan Pusat di PKS untuk bersilaturahim dengan Ketua Umum Ibu Mega. Sama halnya dengan di PKS, keputusan untuk menentukan koalisi ada di tangan pimpinan pusat," kata Prasetyo.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan akan menjalin komunikasi politik dengan sejumlah parpol. Tujuannya untuk mematangkan pencalonan Bupati Bojonegoro Jawa Timur Suyoto sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

Selama menjabat Bupati Bojonegoro, Suyoto memiliki sederet prestasi dalam berbagai bidang pembangunan, antara lain mampu mendorong percepatan ekonomi. Di bidang ekonomi, Bojonegoro mengalami peningkatan lebih dari 19 persen.

Selain itu juga dalam melakukan pembangunan, Suyoto mampu mengomunikasikan dengan masyarakat, sehingga terjadi musyawarah. Suyoto akan dipromosikan maju di dalam Pilkada di DKI, agar kepemimpinannya bisa disampaikan kepada warga Jakarta.

PAN di DKI hanya memiliki dua kursi. Kalau ingin maju dalam Pilkada di DKI harus berkoalisasi dengan partai lainnya. Pihaknya belum bisa menyebutkan parpol yang sudah ada jalinan komunikasi politik terkait Pilkada DKI. PAN belum menjalin komunikasi politik dengan PDIP yang dikabarkan akan mengusung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. "Akhir Mei," ujar Zulkifli.    rep: Dyah Ratna Meta Novia, Rizky Suryarandika, ed: Erdy Nasrul

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement