Rabu 04 Jun 2014 19:12 WIB
samba 2014

PENGAWAL REVOLUSI ITALIA

Red: operator

Nama Cesare Prandelli tentu tidak bisa disandingkan dengan nama besar pelatih timnas Italia  pendahulunya, Marcello Lippi. Tidak seperti Lippi yang sukses mem bawa Italia ke tangga juara Piala Dunia 2006, prestasi terbaik Prandelli hanya ada di level klub, tepatnya saat mem bawa Hellas Verona promosi ke Seri A.

Namun, semua keraguan terkait pemilihan Prandelli sebagai pelatih kepala timnas Italia langsung me mudar begitu pelatih berusia 56 tahun itu berhasil membawa Gli Azzurri melaju hingga partai puncak Piala Eropa 2012.

Itu adalah turnamen res mi pertamanya sebagai pelatih la Nazionale. Kesuksesan ini tidak terlepas dari  kemampuan Prandelli melakukan sejumlah perubahan signifikan di tubuh tim Italia.

Eks pelatih AS Roma itu dianggap mampu memadukan kualitas-kualitas pemain muda dan pemain-pemain senior yang sudah lebih dulu menghuni skuat Gli Azzurri. Kehadiran Mario Balotelli, yang menjadi wakil pemain-pemain Italia generasi terkini, mampu dipadukan dengan kematangan permainan Andrea Pirlo, sebagai wakil pemain-pemain senior yang sukses membawa Italia menjadi juara Piala Dunia 2006.

Penunjukan Prandelli memang seolah menjadi simbol dari revolusi besar timnas Italia. Prandelli merupakan bagian dari generasi terbaru pelatih-pelatih asal Italia. Bersama pelatih-pelatih muda, seperti Massi miliano Allegri, Antonio Conte, Vincenzo Montella, Prandelli secara perlahan mulai mengambil alih panggung utama pelatih di Italia.

Kehadiran Prandelli di Italia juga berdampak langsung pada pola dan gaya permainan juara empat kali Piala Dunia tersebut. Jika pada masa silam, Italia identik dengan permainan bertahan, tapi di bawah kendali Prandelli, Italia tampil begitu terbuka menye rang dan kerap memberikan kejutan.Selain itu, secara taktik, Italia juga begitu fleksibel. Bisa memainkan 3-5-2 ataupun 4-3-3, Italia juga tidak terlihat canggung kala harus bermain dengan satu pe nyerang.

Namun, bukan berarti Prandelli tidak mendapatkan kritikan, terutama di sepanjang babak kualifikasi Piala

Dunia zona Eropa. Paling tidak, Prandelli memanggil 40 pemain selama Italia melakoni 10 laga di babak kualifikasi. Kondisi ini membuat Prandelli dianggap tidak memiliki bayangan dan visi yang jelas terkait susunan starting line-up Italia. Kendati begitu, Prandelli memiliki alasan yang jelas.

‘’Saya sudah memiliki ide soal siapa 11 pemain yang merumput di Piala Dunia nanti. Semua pemain yang telah saya panggil memiliki antusiasme yang tinggi, justru itulah yang paling penting,’’ ujar Prandelli di  laman resmi FIFA.

Pelatih yang dikenal sebagai pemeluk Katolik yang taat itu memang memiliki kesempatan untuk bisa meng ukir namanya di panggung se pak bola internasional.Italia jelas tidak mau mengulang prestasi buruk empat tahun lalu, kala tidak mampu lolos dari putaran grup lantaran gagal bersaing dengan Paraguay, Slovakia, dan Selandia Baru. Padahal, kala itu Italia berstatus seba gai juara bertahan. Terlebih ini menjadi Piala Dunia pertama Prandelli.

Pengakuan gelandang AS Roma Daniele De Rossi soal Prandelli rasanya sudah cukup menggambarkan sosok pribadi Prandelli. ‘’Dia tidak pernah berlebih-lebihan. Dia begitu santai dan tenang. Itulah yang mem buat dia berbeda dari pelatih-pelatih lain,’’ ujar De Rossi di Football-Italia.

rep:reja irfa widodo/ ed: abdullah sammy

 

Pola

3-5-2

CIRI BERMAIN

Mendikte tempo permainan dengan memanfaatkan lima gelandang di tengah.Lima gelandang itu terbagi dari dua pemain sayap dan tiga gelandang tengah. Dua pemain sayap di tengah, menjadi gelandang

murni saat menyerang dan menjadi wing bek saat bertahan.

KEUNGGULAN

● Lebih stabil dalam menyerang dan bertahan

● Cenderung lebih mudah mengatur tempo

● Memiliki keunggulan banyak pemain di tengah

KELEMAHAN

● Rawan oleh serangan balik

● Butuh stamina memadai, khususnya bagi wing bek

● Akan kesulitan menghadapi tim yang bermain bertahan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement