Selasa 26 Aug 2014 12:00 WIB
buah hati

Menang atau Kalah Bukan Masalah

Red:

Dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, sekolah Jav (4 tahun) mengadakan beberapa perlombaan untuk murid-muridnya. Ada lomba memakan kerupuk, lomba meniup balon, lomba membawa kelereng dengan sendok, lomba memasukkan pensil ke botol, serta lomba menukar bendera dan boneka dengan warna yang sesuai.

Sejak awal, saya merasa sangat khawatir. Apakah usia Jav tidak terlalu dini untuk mengikuti perlombaan? Bagaimana jika dia kalah dan sedih melihat teman-temannya mendapat hadiah? Tetapi, saya mencoba untuk menyingkirkan kekhawatiran tersebut begitu menyadari banyak manfaat yang dapat dipetik Jav dengan mengikuti berbagai lomba 17 Agustus. Selain melatih fisik dan menstimulasi kemampuan motoriknya, dengan mengikuti lomba dia dapat mulai belajar berkompetisi dan bersikap sportif dalam menghadapi kemenangan atau kekalahan.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Dokumen Pribadi

 

Sebelumnya, saya jelaskan kepada Jav bahwa ketika lomba, semua anak akan berusaha untuk menjadi yang terbaik. "Jav harus cepat makan kerupuknya."

Untuk mengantisipasi kekecewaan Jav apabila saat berlomba ternyata dia kalah, saya tekankan kepadanya bahwa pada saat lomba nanti, yang penting bukan menang atau kalah maupun mendapat hadiah atau tidak. "Yang menang nanti dapat hadiah, nah yang kalah ngasih selamat kepada yang menang."

Seperti yang sudah saya perkirakan sebelumnya, sebagai murid yang paling kecil Jav tidak memenangkan satu perlombaan pun. Mulanya Jav tidak peduli. Tetapi setelah melihat teman-temannya yang menang mendapat hadiah, dia pun meminta bagiannya. Akhirnya, Jav menangis karena tidak mendapat hadiah.

Saya peluk Jav sambil berbisik, "Jav sedih ya, enggak apa-apa. Namanya juga lomba, ada yang menang dan ada yang kalah. Jav mau ikut lomba aja, Bunda sudah senang. Jav juga senang, kan? Tadi ketawa-ketawa, ya sama teman-teman sewaktu berlomba? Kalau Jav mau hadiah, berarti Jav harus latihan lagi supaya tahun depan bisa ikut lomba lagi."

Syukurlah, menjelang pulang, Jav sudah tidak menangis lagi. Apalagi, ibu guru juga memberi medali sebagai penghargaan karena Jav telah mengikuti lomba.

Ini merupakan kali pertama untuk Jav mengikuti lomba 17 Agustus. Menang dan kalah bukanlah yang utama. Melalui kegiatan seperti ini, Jav mulai belajar mengenal kompetisi. Dia menjadi tahu, untuk mendapatkan sesuatu, dia harus berusaha terlebih dahulu. Itu pula yang menjadi alasan mengapa saya menggeleng ketika beberapa orang tua menawarkan untuk memberikan hadiah milik anak-anaknya kepada Jav. Dengan begitu, saya berharap semangat juang Jav untuk berhasil mulai terbangun. ed: reiny dwinanda

Oleh Nathalia Diana Pitaloka

Ibu satu orang anak, tinggal di Bandung, Jawa Barat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement