Kamis 07 Jan 2016 14:00 WIB

Busana Muslimah Hiasi Rumah Mode Dunia

Red:

Bak primadona, pasar Muslim kini benar-benar menjadi incaran banyak pengusaha. Mulai dari usaha kuliner, wisata, hingga fashion, mereka mengincar ceruk pasar dari kaum Muslimin. Hal itu bukan sesuatu yang aneh, mengingat pertumbuhan konsumen Muslim yang terus meningkat dari hari ke hari.

Di jagat fashion, kini rumah-rumah mode dunia pun mulai melirik potensi bisnis busana Muslimah. Sebut saja, misalnya, Dolce & Gabbana atau D & G, yang telah merilis koleksi hijab dan busana abaya pertamanya.

Koleksi busana Muslimah pertama milik rumah mode yang berbasis di Milan, Italia ini dirilis secara online melalui situs Style.com/Arabia pada Ahad (3/1) lalu. D & G menampilkan 14 koleksi busana Muslimah yang semuanya bernuansa hitam dan nude. Warna-warna cenderung gelap ini sesuai dengan karakter dan selera wanita-wanita Timur Tengah.

Koleksi hijab dan abaya pertama D & G dirancang khusus agar bisa dikenakan pada musim semi dan musim panas. Selama ini, rumah mode yang berdiri sejak 1985 itu fokus pada rancangan-rancangan busana yang menonjolkan kesan mewah. Namun kali ini, D & G tampil beda dengan menawarkan busana-busana Muslimah yang sederhana namun tetap elegan. 

Pada beberapa rancangan, tampak aksen renda yang dipadukan dengan motif bunga berwarna cerah seperti kuning, merah, dan putih. Untuk menambah sisi elegan, D & G menambahkan aksesori berupa kacamata dan tas dengan warna-warna kontras. Sementara, sisi kesederhanaan tampak dari potongan yang lurus dan longgar.

Sebagai perancang, Gabbana mengaku terpikat dengan budaya Timur Tengah. Kecintaannya pada budaya Timur Tengah itu terlihat dari koleksi rancangan busana Muslimah pertamanya yang kental dengan nuansa Timur Tengah.

Dolce & Gabbana bukanlah rumah mode pertama yang meluncurkan koleksi busana Muslimah. Beberapa rumah mode dan merek fashion kondang dunia telah lebih dulu melakukan hal itu. Misalnya saja, merek fashion asal Swedia, H & M, serta peritel busana, Uniqlo.

Tommy Hilfiger dan DKNY juga telah meluncurkan koleksi busana Muslimnya pada bulan suci Ramadhan lalu. Sementara, perancang busana populer asal Filipina, Monique Lhuiller, merancang busana kaftan khusus untuk Moda Operandi. Tak ketinggalan, peritel fashion kondang dunia, Net-a-Porter, juga merilis koleksi busana-busana Muslimah pada bulan Ramadhan lalu yang dinamakan "The Ramadhan Edit".

"Secara global, populasi Muslim banyak terdiri dari anak-anak muda serta menikmati bonus pertumbuhan demografi," kata penulis buku Muslim Fashion: Contemporary Style Cultures sekaligus guru besar kajian budaya di London College, Reina Lewis, seperti dilansir au.lifestyle.yahoo.com, Rabu (6/1).

"Hal ini membuat Muslim menjadi segmen pasar yang sangat penting bagi usaha apa pun," ujarnya.

Menurut laporan yang dihimpun Thomson Reuters dari 2014 hingga 2015, daya beli umat Islam terhadap busana dan alas kaki sangat tinggi dan akan terus meningkat hingga mencapai 484 miliar dolar AS pada 2019.

"Pasar untuk komoditas Islam mulai menjangkau kuliner dan keuangan," kata Lewis. n ed: wachidah handasah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement