Senin 01 Sep 2014 18:00 WIB

Petani Resah dengan Industrialisasi Peternakan

Red:

KARAWANG –– Industrialisasi peternakan di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, semakin marak. Industri ini, mengancam areal persawahan di lokasi tersebut. Pasalnya, keberadaan industri itu bisa memicu timbulnya hama.

"Dengan peralihan ini, petani terancam akan mengalami kerugian yang cukup besar," kata Wakil Ketua KTNA Bidang Tanaman Pangan Kabupaten Karawang, Idjam Sudjana, Ahad (31/8).

Dia mengatakan, industri peternakan di wilayah ini kian bertambah. Awalnya, hanya tiga lokal. Saat ini, menjadi enam lokal. Industri tersebut, telah menghabiskan sawah irigasi teknis sekitar enam hektare.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Adhi Wicaksono/Republika

Peternakan ayam di Kec Kadipaten, Kab Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (13/7).

"Jika dibiarkan, akan jadi ancaman," ujarnya, kepada Republika. Ancaman yang dimaksud, lanjut Idjam, salah satunya alih fungsi lahan. Sebab, industri ini ditenggarai akan memiliki efek domino.

Menurut dia, bila peng usaha telah berhasil menguasai lahan sawah, maka bisa meluas ke lahan lainnya. Selain itu, petani tak bisa mela wan pengusaha yang modalnya tebal.

Seharusnya, pemerintah setempat peka terhadap kondisi seperti ini. Karena, yang akan menanggung kerugian yaitu petani. Idjam menyebutkan, dampak negatif dari kehadiran industri peterna k an itu, yaitu bisa meng un dang hama.

"Industri peternakan itu, berupa bisnis ayam ras," katanya. Kandang ayam ter sebut, bisa menjadi sarang tikus. Selain itu, penerangan dari kandang itu akan me narik perhatian hama we reng.

Jika sudah demikian, kata Idjam, maka areal persawah an yang berada di sekitar lokasi kandang, bisa terancam terserang hama. Pasalnya, sebelum ada industri peternakan itu, petani di wilayah tersebut tak bisa mengendalikan hama tikus dan wereng. Apalagi saat ini, kata dia, sudah ada kandang ayam.

Parahnya lagi, pengusaha peternakan ayam itu belum mengantongi izin lokasi (HO). Tapi, sebagian dari bisnis mereka telah beroperasi. "Seharusnya, aparat bisa menindak tegas pengusaha terse but," ujarnya.

Camat Tempuran Suwan di, mengaku, telah membahas soal industrialisasi peternakan ini dengan KTNA. Industri ini, memang meresahkan petani. Apalagi, ada indikasi pengusaha ayam telah dibekingi oleh sejumlah preman. "Masalah ini, akan kami laporkan ke kabupaten," ujarnya. rep:ita nina winarsih ed: agus yulianto

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement