Selasa 05 Aug 2014 12:00 WIB

Teh Powder Potensial Buka Pasar Baru

Red:

BANDUNG –– Teh powder atau bubuk memiliki potensi besar untuk meningkatkan daya saing ekspor sekaligus membuka pasar baru produk teh dalam negeri. Dengan potensi yang melimpah, maka pemerintah harus mampu mendorong produksi teh rakyat guna mendongkrak pendapatan petani, termasuk di Provinsi Jawa Barat.

"Teh powder merupakan salah satu produk teh yang bisa me ningkatkan daya saing, membuka pasar baru untuk ekspor," kata Koordinator National Reference Group on Tea, Iyus Supriatna di Bandung, seperti dikutip Antara, Ahad (3/8)

Menurut Iyus, teh yang telah diolah dengan dibubukan dalam bentuk butiran tepung itu, bisa menyasar pasar sejumlah negara anta ra lain Jepang, Korea dan Taiwan. Kata dia, negara-negara itu membutuhkan pasokan teh powder untuk bahan baku sabun, permen, atau bahan pangan lainnya. Diakui Iyus, saat ini, meski permintaannya masih terbatas, namun potensi ke depannya cukup bagus. Hal ini, kata dia, karena akan banyak produk lainnya yang membutuhkan bahan baku teh dalam bentuk serbuk.

"Ke depan teh tidak sekadar untuk aroma minuman. Namun, akan banyak varian produk dari bahan teh. Ini jelas menjadi pe luang tersendiri yang harus kita tangkap agar bisa memberikan manfaat lebih bagi kesejahteraan petani teh," katanya.

Karena itu pula, kata Iyus, National Refrence Group on Tea mendesak pemerintah mendorong produksi teh rakyat guna mendongkrak pendapatan petani. Kata dia, saat ini, produksi teh sering kali melimpah sehingga harga cenderung anjlok.

Hal itu, dikatakan dia, membuat daya saing produk teh nasional harus terus digenjot untuk bisa mempertahankan pasar tradisionalnya serta membuka pasar baru. "Fenomena itu bisa dihindari bila stok yang melimpah itu diproduksi menjadi olahan sebagai alternatif menghindari anjloknya harga," kata Iyus.

Iyus menyebutkan, pemerintah bisa memberikan insentif terhadap petani untuk memproduksi teh olahan. Karena, selama ini, mereka cenderung kesulitan modal. Fasilitasi pemerintah dalam memberikan insentif bagi pengolah teh yang menjadi komoditas unggulan sejak masa lalu sangat diperlukan untuk memperkuat dan meningkatkan daya saing mereka di tengah persaingan dengan sejumlah produsen di dunia, termasuk di kawasan ASEAN.

"Produk teh nasional masih memiliki masa depan yang baik, asalkan ada terobosan dan inovasi produk berbahan baku teh," katanya.  ed: agus yulianto

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement