Sabtu 09 Jan 2016 13:00 WIB

Komunitas Muslim Kecam Serangan di Cologne

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Komunitas Muslim Kecam Serangan di Cologne

GITA AMANDA 

COLOGNE -- Anggota komunitas Muslim di Cologne, Jerman, bersama-sama mengecam serangkaian serangan terhadap perempuan di malam tahun baru. Namun, mereka juga menyuarakan kekhawatiran mengenai tuduhan yang menyalahkan Islam secara umum dan migran Afrika Utara pada khususnya. Padahal, fakta terkait kejadian tersebut belum jelas.

Salah seorang Muslimah berjilbab yang menyebut nama belakangnya Ozap mengatakan, benar-benar menyedihkan melihat apa yang terjadi. Ia juga menolak tuduhan beberapa politisi Jerman mengenai sikap Muslim terhadap perempuan mungkin memainkan peran besar dalam serangan.

\"Di mana-mana mereka mengatakan ini ada hubungannya dengan Islam. Apa yang saya baca dan pelajari dalam Alquran benar-benar berbeda.

Saya sudah di sini selama 30 tahun dan belum pernah melihat yang seperti ini,\" ujar Ozap.

Warga lain yang merupakan imigran generasi kedua asal Turki, Hassan Akdogdu (34 tahun), menyatakan hal yang sama. Ia menuduh polisi tak melakukan cukup banyak upaya mencegah serangan. \"Ini tak ada hubungannya dengan agama. Kurangnya rasa hormat pada perempuan bukan masalah agama,\" kata Akdogdu.

Akdogdu menambahkan, pengungsi merupakan isu politik. Ia tak percaya hal ini dilakukan oleh pengungsi. Menurut dia, isu pelecehan dan sejenisnya bukan hanya perlu dibicarakan dengan pengungsi tapi oleh semua orang.

Pelaku akan dideportasi Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, Jerman akan mendeportasi orang asing yang terlibat kejahatan. Hal itu diungkapkan Merkel ketika menanggapi serangkaian serangan seksual pada peringatan pergantian tahun di Cologne.

Seperti dilansir AljazirahJumat (8/1), Merkel mengatakan pada Kamis (7/1) mereka harus memeriksa lagi beberapa hal yang diperlukan untuk melakukan deportasi. Namun, menurut dia, deportasi perlu dilakukan untuk memberi per ingatan kepada para pendatang di Jerman. \"Deportasi dari Jerman untuk mengirim sinyal kepada mereka yang tak siap untuk mematuhi hukum kami,\"

ujarnya.

Merkel mengatakan, serangan pada peringatan tahun baru merupakan tindakan kriminal yang men jijikkan dan tak bisa diterima Jerman. Menurut dia, perubahan hukum atau kehadiran polisi tambahan perlu dikaji.

Polisi mengatakan, berdasarkan keterangan para saksi, mereka menggambarkan pelaku sebagai orang keturunan Arab atau Afrika Utara.

 
Namun, sedikit informasi yang dapat diandalkan mengenai pelaku penyerangan.

Spekulasi mengenai kebangsaan pelaku dibuat oleh beberapa orang yang menentang kebijakan Jerman menyambut pengungsi. Hingga tahun lalu, hampir 1,1 juta orang terdaftar sebagai pencari suaka di Jerman. Namun, para pejabat telah memperingatkan, penting untuk tak melemparkan kecurigaan kepada pengungsi secara umum. (ap, ed: yeyen rostiyani)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement