Jumat 18 Sep 2015 12:00 WIB

Kloter Terakhir Berangkat ke Tanah Suci

Red:

JEDDAH – Pemerintah memberangkatkan kelompok terbang (kloter) terakhir jamaah haji, Kamis (17/9). Selama Kamis hingga Jumat (18/9), sebanyak 16 kloter terakhir yang diterbangkan dari Tanah Air tiba di Jeddah dan kemudian memasuki Makkah.

Pemerintah Arab Saudi, menetapkan closing date pada Jumat pukul 24.00 waktu setempat. Closing date ini menandai tak ada lagi jamaah haji dari seluruh dunia yang diterbangkan ke Arab Saudi menjelang puncak haji, yakni wukuf di Arafah.

Menurut jadwal, seluruh jamaah akan melakukan wukuf pada Selasa (22/9) mendatang. Dengan pemberangkatan kloter terakhir kemarin, maka Kementerian Agama telah tuntas menerbangkan 375 kloter ke Tanah Suci.

"Semuanya sudah diberangkatkan, hanya tiga jamaah yang batal berangkat. Satu jamaah sakit dan dua lainnya mengundurkan diri,'' kata Direktur Haji Luar Negeri Kementerian Agama Ahda Barori kepada Republika, Kamis (17/9).

Menurut Ahda, ketiga jamaah itu berasal dari embarkasi Jakarta, Pondok Gede (JKG). Ia juga menambahkan, dengan keberangkatan seluruh jamaah selain yang gagal karena sakit dan mengundurkan diri, soal visa yang sempat mencuat terselesaikan dengan baik. 

Kepala Seksi Kedatangan dan Pemulangan Panitia Penyelenggara Ibadah haji (PPIH) 1436H/2015 Daerah Kerja Makkah, M Ismail Aini, mengatakan, sebanyak 16 kloter terakhir tiba di Tanah Suci sepanjang Kamis dan Jumat ini.

Ke-16 kloter itu terdiri atas 13 kloter penuh dan tiga kloter gabungan. Ismail menuturkan, kloter itu berasal dari enam embarkasi, yakni Solo (SOC) , Surabaya (SUB), dan Jakarta-Bekasi (JKG) masing-masing tiga kloter, Jakarta-Pondok Gede (JKG) dua kloter. Sementara, dari embarkasi Aceh (BTJ) dan Makassar (UPG) masing-masing satu kloter.

Kepala Seksi Kedatangan dan Pemulangan Jamaah Haji Daker Bandara Jeddah-Madinah PPIH Arab Saudi Edayanti Dasril Munir menerangkan, sepanjang Kamis sampai Jumat (18/9) dini hari, tiga pesawat Garuda Indonesia membawa delapan kloter gabungan.

Kloter gabungan tersebut diberangkatkan dari tiga embarkasi, yakni Jakarta, Aceh, dan Lombok. Edayanti melanjutkan, sebanyak 510 calon jamaah haji diterbangkan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Kamis pukul 13.45 WIB.

Jamaah dari Kloter SOC 74, SOC 75, dan JKG 40 ini diangkut dengan pesawat Garuda GA 6119. Diperkirakan tiba di Bandara Internasional King Abdul Azis (KAA) Jeddah pada pukul 18.30 Waktu Arab Saudi. Jamaah dari Solo diberangkatkan dulu ke Halim pada pukul 11.55 WIB.

Menurut Edayanti, GA 6119 akan diisi 85 calon jamaah kloter JKG 40, 65 jamaah kloter SOC 75, dan 360 calon jamaah kloter SOC 74. Adapun pesawat kedua mengangkut 330 jamaah dari kloter BDJ 12, MES 18, dan BTJ 09 melalui embarkasi Aceh.

Sebanyak 53 jamaah BTJ 09 dan 47 jamaah MES 18 yang digabung dengan 230 jamaah BDJ 12 dibawa dengan pesawat dengan nomor penerbangan GA 8305, sedangkan yang terakhir diberangkatkan melalui embarkasi Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Pesawat tersebut membawa 309 jamaah dari kloter UPG 27 dan LOP 11. Pesawat GA 1208 yang mengangkut mereka berangkat dari bandara embarkasi Ujung Pandang pada Kamis pukul 14.10 WITA dan tiba di Lombok pukul 15.30 WIB.

Menurut jadwal, pesawat langsung berangkat menuju Jeddah pada pukul 17.00 WIB. Jadwal tiba di Jeddah pada Jumat (18/9) pukul 00.10 waktu Arab Saudi. "GA 1208 akan menjadi pesawat terakhir tiba di Jeddah yang mengangkut jamaah haji gelombang kedua."

Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah PPIH Arab Saudi Nurul Badruttamam mengatakan, kedatangan jamaah haji gelombang kedua di Bandara Internasional King Abdul Azis (KAA) Jeddah relatif sesuai jadwal.

Tidak ada kendala berarti yang dialami jamaah Indonesia, kecuali dua penerbangan yang dialihkan karena badai pasir pada Selasa (8/9) lalu. "Semua relatif sesuai jadwal. Ada yang terlambat sedikit, ada juga yang lebih cepat sedikit dari jadwal semula," kata Nurul, kemarin.

Mengenai pergerakan jamaah, Nurul menjelaskan, faktor waktu pemeriksaan dokumen dan barang bawaan jamaah menjadi masalah yang masih belum terpecahkan di Bandara KAA Jeddah.

Ini berbeda dengan proses imigrasi di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah yang hanya membutuhkan waktu satu jam, proses imigrasi di Jeddah masih terbilang lama, yakni mencapai dua sampai tiga jam.

Masalah barang bawaan juga acapkali menjadi kendala tersendiri yang membuat jamaah tertahan cukup lama di kantor imigrasi bandara. Jamaah haji Indonesia masih banyak yang membawa obat-obatan serta bahan makanan dalam jumlah banyak.

Padahal, ada aturan ketat mengenai batasan obat-obatan dan bahan makanan yang bisa dibawa ke Arab Saudi. "Masalah barang bawaan inilah yang sering menjadi kendala kecepatan pergerakan jamaah," ujar Nurul.

Sementara, Kepala Seksi Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu Daker Makkah Reza Muhammad Marzal mengatakan, sampai Kamis pukul 01.00 Waktu Arab Saudi, jamaah Indonesia yang berada di Makkah mencapai 96 persen dari total jamaah ,yakni 155.200 orang

Mereka, lanjut dia, tergabung dalam 358 kloter. Yang datang melalui Madinah ke Makkah sebanyak 184 kloter atau 75.832 jamaah dan 919 petugas kloter, sedangkan dari Jeddah sebanyak 174 kloter yang terdiri atas 71.432 jamaah dan 868 petugas kloter.

Selama di Mekkah, seluruh jamaah haji Indonesia menempati 112 pemondokan yang tersebar di enam wilayah, yaitu Misfalah, Jarwal, Mahbas Jin, Raudhah, Syisyah, dan Aziziah. n c35/antara ed: ferry kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement