Jumat 26 Sep 2014 13:00 WIB

Program Pensiun Diminati 22 Persen Investor

Red:

JAKARTA -- Survei yang dilakukan perusahaan keuangan Manulife Indonesia mengemukakan, baru 22 persen investor Indonesia yang mengikuti program pensiun dari pemerintah.

"Baru 22 persen, seperti program dari PT Jamsostek dan lainnya. Hal itu ditambah temuan bahwa masyarakat Indonesia juga tidak tertarik untuk membeli program pensiun tambahan sebagai alternatif," kata Chief of Employee Benefits PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Nur Hasan Kurniawan di Jakarta, Kamis (25/9).

Manulife melalui "Manulife Investor Sentiment Index (MISI)" melakukan suvei wawancara tatap muka terhadap 500 responden yang merupakan investor kelas menengah hingga atas. Survei dilakukan pada kuartal II (April-Juni) 2014.

Menurut Hasan, tingkat 22 persen tersebut dapat dikategorikan sebagai yang paling rendah di Asia. Manulife merekam bahwa tingkat rata-rata keikutsertaan investor terhadap program pensiun pemerintah di Asia lebih tinggi dari Indonesia, mencapai 67 persen. Hasan memprediksi, terdapat kekhawatiran pada diri investor bahwa ekspektasi mereka tidak sesuai dengan produk pensiun yang ditawarkan institusi pemerintah.

Investor juga belum tertarik pada program pensiun dari institusi swasta. Berdasarkan survei Manulife, baru 15 persen investor Indonesia yang memiliki program pensiun dari institusi swasta.

"Masyarakat sepertinya terlalu mengandalkan sumber-sumber pendanaan yang tidak pasti untuk membiayai hidup mereka di hari tua," ujarnya.

Hasan tidak menampik temuan dari survei itu pula karena masih minimnya tingkat literasi dana pensiun pada diri masyarakat. Menurut riset yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan pada 2013, tingkat literasi dana pensiun hanya 1,53 persen.

Menanggapi survei Manulife, Direktur Literasi dan Informasi OJK Agus Sugiarto menyebutkan, banyak masyarakat yang masih memilih menyimpan uangnya untuk tabungan masa depan dalam aset tradisional, seperti bentuk tunai. "Rendahnya tingkat utilitas dana pensiun juga karena memang belum meratanya tingkat literasi keuangan," ujar dia. antara ed: nur aini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement