Jumat 25 Jul 2014 14:00 WIB

Penyerapan Tenaga Kerja Rendah

Red:

JAKARTA — Realisasi investasi proyek penanaman modal pada triwulan II 2014 mencetak rekor tertinggi. Namun, hal tersebut tidak diimbangi dengan penyerapan tenaga kerja.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi penyerapan tenaga kerja Indonesia (TKI) pada triwulan II 2014 mencapai 350.803 orang. Sedangkan pada periode sama pada tahun sebelumnya, realisasi penyerapan tenaga kerja sebesar 626.376 orang.

Proyek Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada triwulan II 2014 dapat menyerap sebesar 82.250 orang. Angka tersebut menurun signifikan dibanding penyerapan kerja proyek PMDN pada triwulan II 2013 yang sebesar 239.810 orang.

Selain itu, proyek Penanaman Modal Asing (PMA) triwulan II 2014 menyerap tenaga kerja sebanyak 268.553 orang. Ini lebih rendah dibandingkan dengan penyerapan tenaga kerja triwulan II 2013 yang sebesar 386.566 orang.

Kepala BKPM Mahendra Siregar mengatakan, rendahnya penyerapan tenaga kerja tersebut harus direspons secara sesuai. "Iklim dan kondisi ketenagakerjaan kita belum membaik. Jadi, sektor yang memang lebih banyak memanfaatkan tenaga kerja secara umum memang jadi terpengaruh investasinya di Indonesia," ujarnya, Kamis (24/7).

Menurut Mahendra, BKPM tengah berupaya memperbaiki kondisi hubungan industrial maupun iklim ketenagakerjaan yang kondusif. Mahendra berharap upah berdasarkan produktivitas dapat diterapkan pada 2015. Ia mendorong agar pemerintahan baru atau pemerintah saat ini memutuskan aturan upah berdasarkan produktivitas.

Mahendra menjelaskan, upah minimum produktivitas di atas upah kebutuhan hidup layak (KHL). Saat ini, sudah ada sembilan provinsi yang memiliki upah minimum di atas kebutuhan hidup layak. "Di situ tantangannya bagaimana kita bisa meningkatkan kesejahteraan para pekerja, tapi juga memberikan produktivitas dan daya saing yang baik pada perusahaan. rep:satya festiani  ed: fitria andayani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement