Rabu 04 Feb 2015 14:09 WIB

Tata Boga yang Kian Diminati

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, Semua orang butuh makan. Jika seseorang memiliki keahlian memasak dengan standar internasional yang hasil masakannya bisa diterima semua orang, maka peluang kerja akan terbuka lebar untuknya.

Hal itulah yang tampaknya membuat Djarum Foundation membuka lebar bantuan untuk sekolah menengah kejuruan (SMK), khususnya jurusan tata boga. Vice President Director Djarum Foundation FX Supanji mengungkapkan, prospek juru masak memang cukup bagus karena semua orang butuh makan.

Hal terpenting, Supanji mengatakan, lulusan tata boga harus memiliki inovasi dan kreativitas lebih, karena resep dan guru yang mengajar juga hampir sama. Pengembangan rasa, dinilainya cukup penting agar bisa diterima oleh lidah semua orang.

Maka tak heran, kehadiran sekaligus peminat jurusan tata boga di beberapa SMK jurusan ini kian tinggi. Di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, salah satunya. Menurut Pengawas SMK pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus, Yuli Rifiani, peningkatan peminat jurusan tata boga terlihat dari jumlah kelas di SMK Negeri 1 Kudus yang tahun ini ada tiga kelas. Padahal, dua tahun sebelumnya hanya satu kelas.

Peningkatan peminat di jurusan itu menyusul kian tersedianya sarana dan prasarana yang cukup memadai. SMKN 1 Kudus, Yuli mengatakan, memiliki sarana dan prasarana memadai hasil bantuan Bank Negara Indonesia yang bekerja sama dengan Djarum Foundation.

Sarana dan prasarana itu adalah teaching kitchen dengan standar internasional, ruang kelas memasak dengan cooking theater, dan teaching restaurant sebagai ajang praktik siswa dan siswi dalam menyajikan 30 ikon kuliner tradisional Indonesia.

Kini, bantuan serupa dari Djarum Foundation juga diberikan kepada SMK PGRI 2 Kudus. Sekolah tersebut juga mulai membuka jurusan tata boga sejak satu tahun yang lalu. Nilai bantuannya diperkirakan mencapai Rp 600-an juta.

Bantuan tersebut, termasuk untuk kelengkapan pembuatan restoran yang diharapkan menjadi ajang praktik para siswa. “Meskipun baru ada 20-an siswa jurusan tata boga, nantinya dimungkinkan bertambah seperti halnya siswa jurusan tata boga di SMKN 1 Kudus,” ujarnya.

Lulusan jurusan tata boga, ia mengatakan, juga memiliki prospek bagus. Menurutnya, kini ada enam siswa lulusan tata boga yang diberi kesempatan bekerja pada restoran di Bali milik pakar kuliner Indonesia, Wiliam Wongso.

Selain itu, ada enam siswa yang akan ke Belanda menjadi juru masak khusus masakan Indonesia hasil kerja sama dengan KBRI.

Kepala SMK PGRI 2 Kudus, Basuki Rahmat, menyampaikan terima kasih kepada Djarum Foundation atas bantuan sarana dan prasarana untuk jurusan tata boga.

Apalagi, kata dia, SMK di Kudus hendak dijadikan proyek percontohan pengembangan SMK.

Terkait dengan restoran Kokiku yang dimiliki SMK PGRI 2 Kudus, Basuki mengatakan, restoran itu akan diupayakan bisa berkembang dengan baik karena bisa dijadikan ajang praktik para siswa jurusan tata boga. Setidaknya, SMK PGRI 2 Kudus dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan tinggi dalam membangun bangsa. “Dan sanggup mengangkat citra kuliner tradisional Indonesia di kancah internasional,” ujarnya.  antara ed: Andi Nur Aminah

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement