Jumat 03 Jun 2016 17:00 WIB

Menyingkap Hikmah Kematian

Red:

Judul Buku: Kitab Akhir Hayat

Penulis: dr. Ade Hashman

Penerbit: Republika Penerbit

Cetakan: 1 April 2016

Tebal: 340 Halaman

Sesuatu yang telah pasti dalam setiap kehidupan adalah kematian. Tak ada satupun makhluk yang diciptakan Allah SWT dalam keadaan abadi. Sekalipun dia adalah nabi atau malaikat.

Setiap hari kita mendengar, membicarakan, atau bahkan menyaksikan peristiwa kematian. Jiwa dan nyawa luruh seperti daun-daun yang dihempas angin. Lalu kembali ke peraduan menghadap Allah SWT.

Ade Hashma, dalam bukunya yang berjudul Kitab Akhir Hayat, mencoba melukiskan perjalanan manusia sejak mereka masih berupa benih atau jaringan sel, menuju fase pertumbuhan, hingga kerusakan yang akan berakhir pada peristiwa kematian. Proses perjalanan tersebut dibingkai oleh Ade Hashma melalui berbagai perspektif, seperti filsafat, psikologi, teologi, serta pengalamannya sebagai dokter yang kerap merawat pasien ketika hendak menjemput ajal.

Dalam bukunya, Ade Hashma mengelompokkan analisisnya tentang kematian menjadi enam bagian. Pada bagian pertama, ia mencoba meringkas tentang pola dan alur hidup manusia. Alur ini ia bagi berdasarkan periode per 20 tahunan usia manusia.

20 tahun awal adalah fase pertumbuhan dan perkembangan. Fase 20 tahun berikutnya adalah masa eksistensi dan aktualisasi. Menurut Ade, usia 40, merupakan usia istimewa manusia. Hal ini sesuai dengan yang termaktub dalam salah satu surah Alquran.

"Sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun, ia berdoa, ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat yang Engkau berikan kepadaku, ibuku, bapakku, supaya aku dapat berbuat amal saleh yang engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan memberi kebaikan pada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku orang-orang yang berserah diri." (QS al-Ahqaf (46): 15)

Pada bagian kedua, Ade mencoba menjelaskan peristiwa kematian melalui kacamata filsafat dan psikologi kematian. Ia menjabarkan tentang atheisme, materialisme, dan agama sebagai sesuatu yang alamiah dan berdimensi ilmiah. Serta pandangan pesimitis dan optimistis dalam memandang kematian.

Pada bagian ketiga, Ade merangkum tulisannya dengan tajuk "Di Pinggir Jurang Kematian". Tajuk utama tersebut berisi beberapa substansi, antara lain tentang cara memahami fenomena mati suri dan alarm atau peringatan kematian.

Bagian berikutnya, Ade menerangkan tentang naluri manusia untuk melawan kematian. Serta upaya-upaya yang telah ditempuh para pelaku dunia medis untuk mengelak dari kematian dengan cara menciptakan berbagai terobosan teknologi.

Sedangkan pada bagian kelima, Ade menulis tentang biologi kematian. Dalam bagian ini, ia menjelaskan tentang apa yang terjadi ketika seseorang meninggal dunia, letak nyawa menurut ilmu kedokteran, merekam detik-detik saat ajal menjelang, dan lain-lain.

Lalu bagian terakhir, Ade menutup penjelasannya dengan uraian tentang asal dan kepada siapa manusia berpulang. Melingkupi penjelasan soal dialektika hidup dan mati manusia dalam Alquran, serta dua masa depan dalam hidup manusia.  Kamran Dikarma ed: Hafidz Muftisany

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement