Senin 05 Mar 2012 12:15 WIB

Hardcourt Bike Polo, Bermain Polo di Atas Sepeda

Hardcourt Bike Polo
Foto: Foto-foto: @pedalriot
Hardcourt Bike Polo

Polo adalah olahraga beregu yang dimainkan di atas kuda dengan tujuan mencetak gol ke gawang lawan. Pemain mengendalikan bola kayu atau plastik (ukuran 3-3,5 inci) menggunakan pemukul panjang yang disebut mallet. Gol dianggap sah apabila bola lewat di antara gawang. Permainan berlangsung dalam periode tujuh menit yang disebut chukka.

Tapi, bagaimana jika permainan polo tersebut dimainkan di atas sepeda? Sekarang mulai berkembang jenis olahraga yang disebut Hardcourt Bike Polo atau Urban Bike Polo. Polo yang biasanya menunggang kuda diganti dengan sepeda. Polo sepeda ini dimainkan oleh 3 orang dalam 1 timnya.

Bagaimana cara permainannya? Jadi, dua tim bermain dalam 1 lapangan tertutup dengan sebuah objek untuk dijadkan sebagai gawang. Di awal permainan, bola ditampatkan di tengah lapangan dan pemain menunggu di belakang gawang. Ketika permainan dimulai, para pemain langsung berebut bola yang berada di tengah.

Alat untuk memukul bola disebut mallet. Untuk mengontrol bola dapat digunakan 2 cara, yaitu 'shot' dan 'shuffle'. Bagian dari mallet untuk 'shot' adalah kedua ujungnya, sedangkan bagian untuk 'shuffle' adalah sisi yang lebar. 'Shot' digunakan untuk menembak langsung ke gawang dan bisa juga untuk membawa bola, namun 'shufle' hanya diperbolehkan untuk menggiring/membawa bola.

Setelah mencetak goal, tim yang mencetak gol harus kembali ke belakang sambil menunggu tim yang kemasukan membawa bola ke tengah lapangan, baru permainan dapat dilanjutkan.

Kemenangan ditentukan dari jumlah gol sampai 5, contoh: 5-0, 3-2, 4-1. Namun, di beberapa tempat, ada yang ditentukan dengan waktu 30 menit yang dibagi menjadi 7.5 menit (chukkar), perturan ini berbeda di setiap negara.

Untuk peraturan permainan, ada beberapa peraturan penting yang wajib diketahui para pemain, yakni:

- Gol dianggap sah apabila telah melewati gawang, dengan cara 'shot'.

- Jika pemain menjatuhkan kaki, maka pemain itu harus ke pinggir lapangan dan memukul sisi lapangan dengan mallet (tap out).

- Jika pemain saling bertabrakan dan jatuh, maka kedua pemain itu harus ke pinggir lapangan dan memukul sisi lapangan dengan mallet (tap out).

Bike polo pertama kali dimainkan di Indonesia, khususnya Jakarta, pada pertengahan tahun 2010. Saat ini komunitas bike polo yang tetap eksis adalah teman-teman dari komunitas ‘Pedal Riot’, mereka biasa bermain setiap minggu pagi (Car Free Day) di kawasan Monas atau di jalur lambat Dukuh Atas samping patung Sudirman jam 8 pagi.

Jadi bagi kalian yang ingin melihat-lihat/ingin mencoba permainan bike polo ini silahkan datang dan rasakan sensasi bermain polo di atas sepeda.

Untuk info lebih lanjut bisa cek http://pedalriotjkt.tumblr.com/

Aji (Tremorz City Bike Society)

Rubrik ini bekerja sama dengan TREMORZ CITY BIKE SOCIETY

[email protected]

@TREMORZ_

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement