Rabu 01 Jun 2016 13:51 WIB

Lentera Anak Gelar Aksi 10 Ribu Pesawat Kertas untuk Presiden

Aksi 10 Ribu Pesawat Kertas untuk Presiden
Foto: dok: Lentera Anak Indonesia
Aksi 10 Ribu Pesawat Kertas untuk Presiden

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lentera Anak bersama 22 komunitas, organisasi, sekolah dan universitas mengadakan aksi kreatif “10.000 Pesawat Kertas untuk Presiden” di depan Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (29/5) kemarin.

Beragam surat tersebut menyampaikan harapan dan dukungan kepada Presiden Joko Widodo agar membuat aturan yang ketat terhadap pengendalian tembakau, melalui aksesi terhadap FCTC untuk melindungi generasi kini dan mendatang. Ragam acara aksi tersebut antara lain adalah pementasan teater, pembacaan surat untuk Presiden, penerbangan pesawat kertas dan flash mob.  

Ketua Lentera Anak Lisda Sundari mengatakan, FCTC sudah melindungi anak-aak di 187 negara dari epidemi global konsumsi tembakau. Indonesia satu-satunya negara di Asia yang masih menunda aksesi FCTC.

"Jika tidak segera aksesi FCTC, Indonesia akan gagal menikmati bonus demografi. Karena pada 2020 mereka (anak muda) rentan menjadi  penduduk produktif yang  sakit-sakitan dan  menjadi beban ekonomi. Sehingga dapat mengancam bonus demografi yang  hanya terjadi sekali sepanjang sejarah sebuah Negara," kata Linda.

Citra Demi Karina, salah seorang Pembaharu Muda dari Jakarta, yang mengumpulkan lebih dari 1.000 surat untuk Presiden dari komunitasnya menyatakan, ia bersama komunitas Forum Anak Jakarta Barat berkeliling ke beberapa Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta, dan menyaksikan sendiri bagaimana anak-anak dan remaja bersemangat menulis surat untuk presiden.

Begitu juga para pelajar yang kami datangi di beberapa sekolah di jakarta, sangat antusias untuk menyatakan menolak menjadi target industri rokok. Menurut Citra, upaya penggalangan dukungan Surat Untuk Presiden yang terutama digerakkan para Pembaharu Muda adalah wujud kegelisahan anak muda Indonesia yang ingin menyelamatkan bonus demografi.

“Edukasi dan kampanye yang kami lakukan kepada organisasi dan komunitas bertujuan menyadarkan masyarakat luas bahwa Indonesia sudah darurat rokok, dan kita tak bisa tinggal diam, kita harus mendukung pemerintah untuk bersama-sama menyelamatkan generasi muda dari dampak rokok. Inilah bentuk dukungan kami, mengumpulkan surat-surat dari masyarakat kepada Presiden untuk mengaksesi FCTC,” papar Citra.

Karena itu, Citra yang juga Juru Bicara Gerakan Muda FCTC ini sangat berharap Presiden Jokowi bersedia menerima 10.000 surat dukungan yang sudah dikumpulkan dari berbagai kota di seluruh Indonesia.

“Kami ingin sekali bertemu Bapak Jokowi untuk menyampaikan secara langsung 10.000 surat dukungan ini. Kami sangat berharap Bapak Jokowi bersedia menerima suara dari masyarakat yang mendukung Bapak untuk menyelamatkan bangsa dari dampak rokok,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement