Kamis 21 Apr 2016 22:08 WIB

Pengusaha Muda Depok Buat Mentoring Bisnis

Presiden Genpro Depok, Jaya Rianto (berbatik), Dewan Pembina Genpro Nuryadi (baju kuning)
Foto: dok Genpro
Presiden Genpro Depok, Jaya Rianto (berbatik), Dewan Pembina Genpro Nuryadi (baju kuning)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK - Seratusan lebih pengusaha yang tergabung di dalam komunitas Global Entepreneur Profesional (Genpro) Chapter Depok menggelar acara kopi darat.

Acara yang digelar di Aula Bank Jabar Banten Depok tersebut berlangsung antusias terbukti hampir dari semua peserta yang mendaftar turut hadir dalam acara tersebut. Acara tersebut juga berlanjut dalam bentuk mentoring bisnis.

Presiden Genpro Depok, Jaya Rianto dalam pembukaannya mengatakan, Genpro berusaha untuk memfasilitasi para pengusaha muda baik yang masih startup atau sudah growth untuk terus berkembang.

"Pada intinya, selain menciptakan ratusan pengusaha baru, kami juga menargetkan sepuluh pengusaha muda dengan aset Rp2 miliar dalam setahun," kata Jaya Rianto.

Bentuk pencapaian target tersebut, ujar Jaya, dilakukan dengan cara membentuk Genpro Mentoring Bisnis (GMB) agar para pengusaha yang masih startup dapat terpantau perkembangan dan pengelolaan usahanya.

Saat ini sudah terdaftar sekitar 50 peserta Genpro Mentoring Bisnis yang sebagian besar terdiri dari para pengusaha UKM di Kota Depok yang masih startup. Omzet penjualan mereka masih berkisar 10-50 juta per tahun.

"Mereka ini yang akan kita bantu untuk terus berkembang hingga mencapai target yang kita inginkan," ujar Jaya.

Saat ini, Riyanto mengaku, ada sekitar 40 ribu anggota Genpro yang tersebar di 75 kota di Indonesia dan akan terus melebarkan sayapnya hingga dapat menembus pasar internasional. Adapun komunitas Genpro itu, menurut penjelasan Riyanto, adalah wadah bagi para pengusaha Muslim di Indonesia untuk mempermudah serta membina pengusaha kecil untuk mengelola usahanya.

Menimpali Riyanto, Nuryadi selaku Dewan Pembina Genpro mengatakan, anggota komunitas tersebut akan mendapat bekal mentoring secara intens dan juga diwajibkan untuk turut serta memasarkan usaha anggota lainnya. "Agar bisa menembus pasar internasional. Itu salah satu strategi kami," kata Nuryadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement