Jumat , 25 Sep 2015, 22:51 WIB

Swasembada Kedelai Bisa Diterapkan dengan Langkah Ini

Rep: Sonia Fitri/ Red: Djibril Muhammad
IST
Kantor Kementerian Pertanian.
Kantor Kementerian Pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski berat dan tidak bisa instan, pemerintah Indonesia dinilai masih berpeluang capai swasembada kedelai. Peneliti dari Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Ubi-ubian (Balitkabi) Kementan Marwoto menyampaikan langkah-langkahnya.

"Peluang swasembada di antaranya bisa melalui peningkatan produktivitas dengan penerapan teknologi spesifik lokasi," katanya, Jumat (25/9).

Saat ini produktivitas nasional kedelai baru mencapai 1,4 ton per hektare (ha) dengan kisaran 0,6-2,2 ron per ha di tingkat petani. Sedangkan jika menggunakan teknologi budidaya spesifik lokasi, produktivitasnya dapat mencapai 1,7-3,2 ton per ha, bergantung pada kondisi lahan dan teknologi yang diterapkan.

Teknologi produksi kedelai spesifik lokasi, lanjut dia, telah tersedia dan siap untuk diterapkan petani. Data statistik tentang kedelai menunjukkan tren positif kenaikkan produktivitas terlihat dari 1,2 ton per ha pada 2005 menjadi 1,4 ton per ha pada 2014, namun terjadi stagnasi pada luas area dan produksi.

Perluasan areal tanam juga penting diupayakan melalui peningkatan indeks tanam (IP) di lahan sawah irigasi dan tadah hujan. Ia juga bisa diterapkan di lahan kering yang diberakan dengan sistem monokultur maupun tumpasari, areal tanam perkebunan, hutan yang belum optimal dan pembukaan areal baru.

Yang terpenting, ia menambahkan, upaya peningkatan produksi kedelai harus didukung oleh kebijakan pemerintah melalui koordinasi pemerintah pusat Kementan, Kementerian Perdagangan dan BUMN (BULOG) untuk merumuskan proyeksi kecukupan ketersediaan kedelai dalam negeri, melalui produksi sendiri dan pembatasan impor sesuai kebutuhan.

"Jaminan pasar bagi petani sangat penting dan merupakan salah satu kunci keberhasilan pengembangan kedelai," ujarnya.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan