Ahad , 02 Oct 2016, 19:30 WIB

Pavilliun Wonderful Geopark Indonesia Jadi Perhatian di Torbay Inggris

Red: Dwi Murdaningsih
 Sejumlah pendaki turun dari puncak Gunung Rinjani, Sembalun, Lombok Timur, NTB, Rabu (30/7). (Antara/Eka Fitriani)
Sejumlah pendaki turun dari puncak Gunung Rinjani, Sembalun, Lombok Timur, NTB, Rabu (30/7). (Antara/Eka Fitriani)

REPUBLIKA.CO.ID, TORBAY – Booth Wonderful Indonesia di arena The 7th International Conference on UNESCO Global Geopark 2016, yang dilangsungkan di Kota Torbay, Inggris, 27-30 September lalu menarik perhatian khalayak. Desain foto-foto, infografis yang dikemas dengan dominasi warna biru donker itu sejuk di mata dan indah di rasa. Sampai-sampai Patrick McKeever, Secretary of the International Geocience and Geoparks Programme, Chief of Section, UNESCO berkunjung dan berfoto-foto di pavilliun Indonesia.

Kongres geopark sedunia itu diikuti oleh 11 negara, diantaranya Inggris, Indonesia, Jepang, Jerman, Finlandia, Cina, Norwegia, Korea Selatan dan Denmark. “Branding kita di pavilliun Indonesia cukup atraktif dan menjadi perhatian banyak peserta conference,” kata Nia Niscaya, Asdep Pengembangan Pemasaran Mancanegara Wilayah Eropa, Amerika, Timur Tengah dan Afrika.

Misi Kementerian yang dipimpin Menpar Arief Yahya ini sebenarnya untuk segera memastikan usulan-usulan geopark Indonesia ke UNESCO agar segera diterima dan bisa diumumkan. “Kami menunggu validasi hasil Geopark Batur, Bali, yang sudah kami usulkan. Hingga saat ini Indonesia punya 6 Geopark Nasional, yakni Kaldera Danau Toba, Merangin Jambi, Ciletuh Sukaabumi, Gunung Sewu Pantai Laut Selatan yang membentang dari Wonogiri sampai Pacitan, lalu Gunung Batur Bali dan Rinjani Lombok,” kata Azwir Malaon, Asdep Pengembangan Destinasi Wisata Alam dan Buatan Kemenpar RI yang juga hadir di Torbay.

Dua diantara Geopark Indonesia itu sudah diakui UNESCO, sebagai UNESCO Global Geopark, di antaranya Gunung Sewu dan Batur. Tahun 2016 ini, Indonesia mengajukan Geopark Rinjani. “UNESCO baru akan mengumumkan hasil revalidasi Geopark Gunung Batur sesudah empat tahun ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark. Sedangkan hasil penilaian UNESCO terhadap usulan Geopark Rinjani akan diumumkan bulan April 2017,” kata dia.

UNESCO, kata dia, mengakui Geopark Gunung Batur tahun 2012 dalam sidangnya di Portugal dan Gunung Sewu tahun 2015 di Jepang. Hingga kini, UNESCO sudah mengakui 120 Geopark yang tersebar di 33 negara. “Cina memegang rekor terbanyak geopark, dengan 33 UNESCO Geopark Global dan mereka punya 198 Geopark Nasional yang sudah memiliki kualifikas UGG. Tinggal menunggu waktu untuk diajukan ke UNESCO,” kata dia.

Ada yang menarik dari statemen Yuang Zheng, Koordinator Geopark Cina. Menurut Yuang Zheng, geopark sekarang sudah menjadi salah satu pilihan destinasi bagi wisnus Cina. “Pengelolaannya sudah mandiri. Pemerintah Cina hanya membangun akses menuju ke kawasan geopark. Kita sepakati untuk merancang kerja sama dengan geopark Cina, dan sekaligus lebih gencar promosikan geopark Indonesia untuk originasi Cina,” kata Azwir yang sudah menetapkan 1 juta proyeksi wisman di 2019 oleh tim Percepatan Geopark Indonesia.