Rabu 18 Dec 2013 15:19 WIB

Alasan Tidak Beri Baju Kompak untuk Anak Kembar

Anak kembar empat di Cina. Rambut mereka dicukur oleh sang ibu untuk membedakan nama dan urutan lahir.
Anak kembar empat di Cina. Rambut mereka dicukur oleh sang ibu untuk membedakan nama dan urutan lahir.

REPUBLIKA.CO.ID, Anda yang memiliki anak kembar sebaiknya menghindari pemberian panggilan kakak dan adik. Bagi anak kembar, julukan tersebut tidaklah adil. Sebab, semenjak masih berbentuk janin, mereka tumbuh di rahim yang sama secara berbarengan. Otomatis, posisi keduanya di dalam susunan anggota keluarga tidak berbeda.

Saat memberi si kembar label kakak dan adik, orang tua biasanya memiliki harapan tertentu. Anak yang disebut sebagai kakak dituntut untuk menjadi contoh yang baik untuk adiknya dan harus bersedia berbagi dengan adiknya. “Ini kan tidak fair. Mereka lahirnya sama, jadi mengapa tanggung jawab yang satu harus lebih besar?” ucap psikolog Anna Surti Ariani.

Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk memosisikan anak kembar? Mereka tak ada yang lebih tua ataupun lebih muda. Jadi, sapa saja dengan nama masing-masing. “Kalau orang tua ingin tetap memanggil kakak pada anak kembar, ya berarti semuanya harus dipanggil kakak,” kata Anna.

Orang tua sebaiknya juga tidak menyeragamkan anak kembarnya. Penyeragaman justru akan menihilkan pengenalan terhadap identitas pribadi anak. Anak jadi sulit membedakan pribadinya dengan saudara kembarnya. Jika itu terjadi, penemuan jati dirinya ketika remaja akan semakin sulit. “Meski kembar identik sekali pun, kepribadian sesorang tidaklah sama dengan lainnya,” ujar Anna. 

Di samping itu, orang tua harus jeli melihat bakat dan minat pada anak kembar. Jangan sampai bakat dan minat mereka diseragamkan. Perlu sensitivitas orang tua untuk mengenali perbedaan anaknya. Dalam mengasuh dan merawat anak kembar, orang tua sebaiknya tidak segan-segan mendatangkan bantuan. Terlebih, orang tua beranak kembar akan merasakan kerepotan ganda yang terkadang sulit diatasi sendiri. “Bantuan itu bisa untuk merawat anak ataupun mengurus pekerjaan rumah tangga,” ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement